Produk,
Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Dasar-dasar
Pemasaran
Dosen pengampu Dr. Mokhamad Arwani S.E., M.M.

Kelas 4A
Disusun Oleh
![]() |
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
PO.BOX. 53 Gondangmanis Bae Kudus, Telp: (0291)
438229 ext. 123, Fax: (0291) 437198, Website www.umk.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kudus,
Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti
yang kita ketahui, di dunia industri atau dunia pasar produk, jasa, dan
strategi penentuan merek sangat berpengaruh dalam pemasarannya. Karena untuk
kesusksesan perusahaan tersebut sangat membutuhkan produk, jasa yang
berkualitas dan merek yang akan menjadi nama sebuah produk atau jasa yang akan
menarik para konsumen. Untuk itu disini kami akan membahas mengenai produk,
jasa, dan strategi penentuan merek.
Berdasarkan
rumusan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini adalah :
1. Apa
itu definisi produk dan klasifikasi utama produk dan jasa
2. Produk,
lini produk dan bauran produk
3. Strategi
penetapan merek
4. Empat
karakteristik yang mempengaruhi pemasaran jasa dan pemasaran tambahan yang
diperlukan jasa
1. Untuk
mengetahui definisi produk dan klasifikasi utama produk dan jasa.
2. Untuk
mengetahui produk, lini produk dan bauran produk
3. Untuk
mengetahui strategi penetapan merek
4. Untuk
mengetahui empat karakteristik yang mempengaruhi pemasaran jasa dan pemasaran
tambahan yang diperlukan jasa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kita mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian akuisisi penggunaan
atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. produk
mencakup lebih dari sekadar barang-barang yang berwujud atau tangible. Dalam
arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat,
organisasi, ide atau bauran entitas-entitas ini. Dalam buku teks ini,
menggunakan istilah produk secara luas untuk mencakup satu atau semua entitas
ini. oleh karena itu, ipod Apple,Toyota Camry, dan Caffe Mocha di Starbuck
adalah produk. Tetapi begitu pula liburan ke Eropa, jasa investasi Fidelity
online, dan nasihat dari dokter keluarga.
Karena begitu
penting dalam ekonomi dunia, kita memeberikan perhatian khusus kepada jasa.
Jasa (service) adalah bentuk produk
yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan
sesuatu. Contohnya perbankan, hotel, maskapai penerbangan, pengecer, persiapan
pajak, dan jasa perbaikan rumah. Kita akan melihat jasa secara lebih dekat di
bab ini.
Produk,
Jasa, dan Pengalaman
Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan bauran pemasaran
dimulai dengan merumuskan penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan
sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun hubungan
yang menguntungkan dengan pelanggan.
Penawaran
pasar perusahaan sering kali meliputi barang dan jasa yang berwujud.
Masing-masing komponen bisa menjadi bagian kecil atau bagian utama dari
keseluruhan penawaran. Pada satu sisi, penawaran bisa terdiri dari barang yang sepenuhnya berwujud, seperti
sabun, pasta gigi, atau garam tidak ada jasa yang menyertai produk. Pada sisi
lain, ada jasa sepenuhnya, dimana
penawaran hanya terdiri dari jasa. Contohnya meliputi pemeriksaan dokter atau
jasa keuangan. Namun, diantara dua sisi ini, banyak kombinasi barang dan jasa
yang mungkin.
Saat ini,
karena produk dan jasa menjadi lebih terkomoditi, banyak perusahaan bergerak ke
tingkat penciptaan nilai yang baru bagi pelanggan mereka. Untuk
mendiferensiasikan penawaran mereka, disamping hanya membuat produk dan
menghantarkan jasa, mereka menciptakan dan mengelola pengalaman pelanggan dengan produk atau perusahaan mereka.
Pengalaman
selalu penting dalam industri hiburan. Disney sejak lama telah memproduksi
pengalaman unik melalui film-film dan taman tematiknya. Namun, saat ini, semua
jenis perusahaan menentulan kembali peran barang dan jasa tradisional mereka
untuk menciptakan pengalaman. Contohnya American Girl Inc. melakukan lebih dari
sekadar membuat dan menjual boneka mahal. Perusahaan mengambil langkah tambahan
untuk menciptakan pengalaman khusus antara boneka dan anak perempuan yang
menggemarinya.
Untuk memperluas jangkauannya dan menebar banyak
tawa diwajah para anak perempuan yang menggemari boneka American Girl,
perusahaan membuka American Girl Places di Chicago, New York, dan Los Angeles.
Di dalam Place yang menjadi tempat tujuan seperti tokonya terdapat sederet
pengalaman akrab yang indah bagi para anak perempuan, ibu, dan nenek (tanpa
menyebutkan para pria kadang-kadang dipaksa pergi ke Place atau sangat
menyayangi anak perempuannya). Ada panggung dengan drama langsung yang
ditempatkan ditengah koleksi boneka, ada kafe untuk merasakan pengalaman makan
malam orang dewasa, ada salon untuk menata rambut boneka dan rumah sakit boneka
untuk memperbaiki boneka lama agar tampak seperti baru. Sebelum, selama, dan
sesudah semua pengalaman ini, kegiatan berbelanja terus berlangsung dan
pembelian menjadi kenangan pengalaman yang dirasakan pengunjung. Pengunjung
yang sama ini membeli lebih banyak lagi dari katalog, sering kali lewat situs
web, dan memberitahu teman-teman mereka tentang pengalaman mereka di American
Girl Place. Lebih daei sekadar toko yang menjual boneka, kata perusahaan,
"American Girl Place adalah tempat dimana imajinasi mengembara dari butik
ke acara khusus, dari kafe ke panggung dan sebagainya."
Perusahaan yang memasarkan pengalaman menyadari
bahwa pelanggan benar-benar membeli lebih dari sekadar produk dan jasa. Para
pelanggan membeli apa yang akan dilakukan penawaran itu bagi mereka.
Tingkat
Produk dan jasa

Perencanaan produk harus bepikir tentang produk dan
jasa dalam tiga tingkat. Tingkat menambah lebih banyak nilai pelanggan. Tingkat
yang paling dasar adalah manfaat inti, yang membawa pertanyaan Apa yang
benar-benar dibeli oleh pembeli? Ketika merancang produk, mula-mula pemasar
harus mendefinisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari
konsumen. Seorang wanita yang membeli lipstik membeli lebih dari sekadar
pewarna bibir. Charles Revson dari Revlon sudah melihat hal ini: "Di
pabrik, kami membuat kosmetik. Di toko kami menjual harapan." Dan
orang-orang membeli blackberry membeli lebih dari sekadar telepon genggam
nirkabel, peralatan jelajah e-mail dan web, atau agenda pribadi. Mereka membeli
kebebasan dan hubungan langsung dengan orang serta sember daya lain.
Pada tingkat
kedua, para perencana produk harus mengubah manfaat inti menjadi produk aktual.
Mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat kualitas,
nama merek dan kemasan. Sebagai contoh, BlackBerry adalah produk aktual. Nama,
komponen, gaya, fitur, kemasan danatribut lain, semuanya telah digabungkan
secara cermat untuk memghantarkan manfaat inti agar tetap terhubung.
Akhirnya,
perencana produk harus membangun produk tambahan disekitar manfaat inti dan
produk aktual dengan menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan.
BlackBerry harus menawarkan lebih dari sekadar alat komunikasi. BlackBerry
harus memberikan solusi lengkap tentang masalah konektivitas mobilitas tinggi.
Oleh karena itu, ketika pelanggan membeli BlackBerry, perusahaan dan
penyalurnya mungkin juga memberikan
jaminan tentang komponen dan pengerjaan, instruksi cara menggunakan peralatan,
pelayanan perbaikan yang cepat ketika diperlukan, dan nomor telepon bebas pulsa
serta situs web untuk digunakan jika mereka mempunyai masalah atau pertanyaan.
Konsumen
melihat produk sebagai kumpulan manfaat kompleks yang memuaskan kebutuhan
mereka. Ketika mengembangkan produk, mula-mula pemasar harus mengenali
kebutuhan inti pelanggan yang akan dipuaskan oleh sebuah produk. Kemudian para
pemasar harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk memberikan
tambahan bagi produk itu agar menciptakan sekumpulan manfaat yang akan
memberikan pengalaman pelanggan yang paling memuaskan.
Klasifikasi
produk dan jasa
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan
tipe konsumen yang menggunakan yaitu produk konsumen dan produk industri. Dalam
definisi lias, produk juga meliputi entitas lain yang dapat dipasarkan seperti
pengalaman, organisasi, orang, tempat, dan ide.
Produk
konsumen
Produk
konsumen (consumer
product) adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir untuk
konsumsi pribadi. Pemasar biasanya menggolongkan produk dan jasa ini lebih jauh
berdasarkan bagaimana cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi produk
kebutuhan sehari-hari, produk belanja, produk khusus, dan produk yang tak
dicari. Produk-produk ini mempunyai perbedaan dalam cara pembelian konsumen dan
karena itu cara pemasarannya berbeda pula.
Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk dan
jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha
pembandingan dan pembelian minimum. Contohnya, sabun, permen, surat kabar, dan
makanan cepat saji. Produk kebutuhan sehari-hari biasanya murah, dan pemasar
menempatkannya di banyak tempat agar produk itu tersedia ketika pelanggan
memerlukannya.
Produk belanja (shopping product) adalah produk dan jasa
konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan,
kualitas, harga, dan gaya produk secara cermat. Ketika membeli produk dan jasa
belanja, konsumen menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mengumpulkan
informasi dan membuat perbandingan. Contoh produk belanja meliputi perabot,
pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, dan jasa hotel serta
maskapai penerbangan. Pemasar produk belanja biasanya mendistribusikan produk
mereka melalui sedikit gerai tetapi menyediakan dukungan penjualan yang lebih
mendalam untuk membantu pelanggan dalam melakukan usaha perbandingan mereka.
Produk khusus (specialty product) adalah produk dan
jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana
sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh
produk khusus meliputi merek dan tipe mobil tertentu, perlengkapan fotografi
mahal, pakaian rancangan designer, dan jasa dokter atau ahli hukum. Mobil
Lamborghini, contohnya, adalah produk khusus karena pembeli biasanya bersedia
menempuh perjalanan jauh untuk membelinya. Pembeli biasanya tidak membandingkan
produk khusus.mereka hanya menginvestasikan waktu yang diperlukan untuk
menjangkau penyalur yang membawa produk yang diinginkannya.
Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen
yang mungkin tidak dikenal konsumen atau produk yang mungkin dikenal konsumen
tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Kebanyakan inovasi
baru utama tidak dicari sampai konsumen menyadari keberadaan produk itu melalui
iklan. Contoh klasik produk dan jasa yang dikenal tetapi tak dicari adalah
asuransi jiwa, jasa praperencanaan makam dan donor darah untuk Palang Merah.
Sesuai sifatnya, produk yang tak dicari memerlukan banyak iklan, penjualan
pribadi dan usaha pemasaran lainnya.
Produk
industri
Produk industri (industrial product) adalah produk yang di beli untuk pemprosesan
lebih lanjut atau untuk di gunakan dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena
itu, pembedaan antara produk konsumen dan roduk industri di dasarkan pada
tujuan untuk apa produk itu di beli. Jika konsumen membeli pemotong rumput
untuk di gunakan di sekitar rumah, pemotong rumput itu menjadi produk konsumen.
Jika konsumen yang sama membeli pemotong rumput yang sama untuk di gunakan
dalam bisnis tata ruang, pemotong rumput itu adalah produk industri.
Tiga kelompok produk dan jasa industri
meliputi bahan dan suku cadang, barang-barang modal dan persediaan serta
pelayanan. Bahan dan suku cadang mencakup bahan mentah serta bahan dan suku
cadang manufaktur. Bahan mentah terdiri dari bahan produk pertanian (tepung,
kapas, ternak, buah-buahan, sayur-sayuran) dan produk alami (ikan, kayu, minyak
mentah, bijih besi). Bahan dan suku
cadang mencakup bahan manufaktur terdiri dari bahan komponen (besi, benang,
semen, kabel baja) dan suku cadang komponen (motor kecil, ban, cetakan).
Kebanyakan bahan dan komponen manufaktur di jual langsung kepada pengguna
industri. Harga dan jasa adalah faktor pemasaran utaman, penetapan merek dan
iklan cenderung kurang penting.
Barang-barang modal adalah produk industri yang
membantu produksi atau operasi pembeli,
termasuk peralatan instalasi dan aksesori. Instalasi terdiri dari pembelian
besr seperti bangunan (pabrik, kantor) dan pralatan tetap (generator, penekan
bor, sistem komputer besar, lift). Peralatan aksesori meliputi perlengkapan dan
peralatan pabrik portabel (perkakas, truk pengangkut) dan perlengkapan kantor
(komputer, mesin faks, meja).
Perlengkapan ini berumur lebih pendek dari pada peralatan instalasi dan
hanya membantu dalam proses produksi.
Kelompok akhir produk produksi industri adalah
persediaan dan jasa. Persediaan
mencakup persediaan operasi (pelumnas, batu bara, kertas, pensil) serta barang
perbaikan dan pemeliharaan (cat, paku, sapu). Persediaan merupakan produk
kebutuhan sehari-hari dalam bidang industri karena persediaan ini biasanya di beli dengan usaha
atau perbandingan minimum. Jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan
(pembersihan jendela, perbaikan komputer) serta jasa konsultasi bisnis (hukum,
konsultasi menejemen, iklan). Jasa semacam itu biasanya dipasok dalam satu
kontak.
Organisasi, orang, tempat dan
ide
Selain
melengkapi produk dan jasa yang berwujud dalam tahun-tahun terakhir pemasar
telah memperluas konsep produk untuk mencakup penawaran pasar yang lain, organisasi,
tempat, orang dan ide.
Organisasi sering melaksanakan kegiatan
untuk "menjual" organisasi itu sendiri. Pemasaran organisasi terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan untul
menciptakan, memelihara atau memgubah sikap dan perilaku pelanggan sasaran
terhadap organisasi. Baik organisasi laba maupun nirlaba mempraktekkan
pemasaran organisasi. Perusahaan bisnis mensponsori hubungan masyarakat atau
kampanye iklan citra perusahaan untuk
memoles citra dan pasar mereka sendiri terhadap beragam publik. Sebagai contoh,
iklan BASF memgatakan "kami tidak membuat banyak produk yang Anda beli,
kami membuat produk yang anda beli lebih baik." Demikian juga dengan
organisasi nirlaba, seperti gereja, sekolah, badan amal, museum, dan
pertunjukkan seni, memasarkan organisasi mereka untuk mencari dana dan menarik
anggota atau penyandang dana.
Orang juga bisa dianggap sebagai produk.
Pemasaran orang terdiri dari kegiatan
yang dilaksanakan untuk menciptakan, mwmelihara, atau mengubah sikap atau
perilaku terhadap orang tertentu. Orang-orang mulai dari presiden, penghibur,
dan atlet olahraga sampai para profesional seperti dokter, pengacara, dan
arsitek menggunakan pemasaran orang untuk membangun reputasi mereka. Dan
bisnis, badan amal dan organisasi lain menggunakan orang terkenal untuk
membantu menjual produk atau tujuan organisasi/bisnis. Sebagai contoh, lebih
dari selusin perusahaan berbeda termasuk Nike, Apple, Tag Heuer, Buick,
American Express, Wheaties, dan Accenture jika digabungkan membayar lebih dari
$80 juta setahun untuk menegosiasikan diri mereka dengan bintang golf Tiger
Woods.
Pemanfaatan yang baik atas pemasaran
orang bisa mengubah nama orang menjadi merek yang sangat kuat. Kekuatan merek
nama Oprah Winfrey telah membuatnya menjadi milyuner. Produk merek Oprah
meliputi acara televisi, film dan TV O,
the Oprah Magazine, Oprah's Angel Network, toko online Oprah's boutiques, dan Oprah's Book Club. Dan pebisnis
Donald Trump mencantumkan namanya di semua produk mulai dari pencakar langitdan
kasino sampai air botol, majalah hingga program reality show di televisi.
Donald
Trump pernah mengalami untung dan rugi sebagai pengembang real estate. Tetapi
kejeniusan Trump terletak pada pembangunan merek dan ia sendiri adalah merek.
Berkat promosi diri yang tak mengenal lelah, " The Donald" telah
menetapkan merek Trump sebagai simbol kualitas, kemewahan, dan kesuksesan.
Berapa nilai merek Trump? Sekarang nama Trump tercantum dalam semua hal mulai
dari majalah dan air botol (Trump Ice) sampai mode (Donald J. Trump Signature
Collection) dan acara reality show ( The Apprentice). Trump menjadi bintang
iklan Verizon, menjadi pembawa acara Saturday
Night Live dan bahkan meluncurkan kartu Trump Rewards Visa, yang memberi
hadiah diskon kasino untuk pemegang kartu. "Ia seperti P.T.Barnun dengan
steroid, " kata seorang teman. "Apa yang menjadi aset terbesarnya?
Namanya. Ia adalah orang pemasaran yang ahli dan yang ia pasarkan adalah
namanya ".
Pemasaran tempat melibatkan kegiatan yang
dilaksanakan untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap atau perilaku
terhadap tempat tertentu. Kota-kota, negara bagian, wilayah bahkan seluruh
negara bersaing untuk menarik turis, warga negara baru, konvensi dan kantor
serta pabrik perusahaan. Texas mengiklankan " seperti di Negara Lain yang
Berbeda Sekali ( It's Like a Whole Other Country)" dan negara bagian New
York meneriakkan "Aku Cinta New York ( I Love New York)!" . Badan
Pariwisata Islandia ( Iceland Tourist Board) mengundang pengunjung ke Islandia
dengan mengiklankan bahwa Islandia memiliki "penemuan Sepanjang
Tahun". Icelandair, satu-satunya maskapai penerbangan yang melayani
penerbangan kepulau tersebut, bermitra dengan badan pariwisata untuk menjual
keajaiban Islandia pada turis dunia. Semua hal mulai dari spa panas bumi dan
tur gletser sampai golf tengah malam dan clubbing.
Ide juga bisa dipasarkan. Dalam salah
satu arti, semua pemasaran adalah sebuah ide, baik itu ide umum menggosok gigi
Anda atau ide khusus bahwa pasta gigi Crest "menciptakan senyum setiap
hari". Namun, disini kita mempersempit fokus kita kepada pemasaran ide-ide
sosial. Bidang ini disebut pemasaran sosial (social marketing), didefinisikan
oleh institut pemasaran sosial ( social marketing institute) sebagai penggunaan
konsep dan sarana pemasaran sosial dalam program yang dirancang untuk
mempengaruhi perilaku perorangan guna memperbaiki kesejahteraannya dan
kesejahteraan masyarakat.
Program pemasaran sosial meliputi
kampanye kesehatan publik untuk mengurangi merokok, kecanduan alkohol,
penyalahgunaan narkoba, dan pola makan yang berlebihan. Usaha pemasaran sosial
lain meliputi kampanye lingkungan untuk mempromosikan perlindungan satwa liar,
udara bersih,dan konservasi. Tetapi program pemasaran sosial lain juga
mengangkat isu-isu semacam perencanaan keluarga, hak asasi manusia, dan
persamaan ras. Badan Periklanan Amerika (The Ad Council of Amerika) telah
mengembangkan lusinan kampanye iklan sosial, yang melibatkan isu-isu mulai dari
menjaga kesehatan, pendidikan, dan keamanan pribadi sampai pelestarian
lingkungan.
Tetapi pemasaran sosial melibatkan lebih
dari sekadar iklan. Institut Pemasaran Sosial (SMI) mendorong penggunaan
sejumlah besar sarana pemasaran. "Pemasaran sosial berjalan dengan baik
melampaui 'P' promosi bauran pemasaran untuk memasukkan semua elemen lain guna
mencapai tujuan perubahan sosialnya, " kata direktur eksekutif SMI.
Pemasar
membuat keputusan produk dan jasa pada tingkatan : keputusan produk individual,
keputusan lini produk, dan keputusan
bauran produk.kita akan membicarakan masing-masing keputusan ini berurutan.
Keputusan
produk dan jasa individual
![]() |
![]() |
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
Memperlihatkan keputusan keputusan
penting dalam pengembangan dan pemasaran produk dan jasa individual.
Atribut produk dan jasa
Pengembangan suatu produk dan jas
melibatkan pendefisian manfaat yang akan di tawarkan produk tersebut. Manfaat
ini di komunikasikan dan di hantarkan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
Kualitas produk (product quality) adalah suatu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada
kinerja produk atau jasa, oleh karena itu,kualitas berhubungan erat dengan
nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas bisa
didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan ’’. tetapi sebagian besar
perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh melmpaui definisi sempit
ini. Justru, mereka menefinisikan kualitas berdasarkan penciptaan nilai dan
kepuasan pelanggan.
Perkumpulan Ameriak untuk Kualitas (The American Society for Quality)
mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang
bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Siemens juga mendefinisikan
kualitas dengan cara ini: “kualitas adalah ketika pelanggan kita kembali dan
produk tidak kembali.”
Manajemen kualitas total (Total Quality Management) adalah sebuah
pendekatan dimana semua orang-orang perusahaan terlibat untuk terus
meningkatkan kualitas produk, jasa, dan proses bisnis. Bagi kebanyakan perusahaan
terkemuka, kualitas yang digerakkan pelanggan telah menjadi cara untuk
melakukan bisnis. Saat ini, perusahaan mengambil pendekatan “pengembalian
kualitas” (return on quality),
memandang kualitas sebagai sebuah investasi dan melakukan usaha kualitas yang
dapat diperhitungkan untuk hasil akhir.
Kualitas produk mempunyai dua
diemnsi tingkat dan konsistensi . dalam mengembangkan sebuah produk, mula-mula pemasar
harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung positioning produk.
Disini, kaulitas produk berarti kualitas kinerja kemampuan produk untuk
melaksanakan fungsinya. Sebagai contoh, Rolls-Royce memberikan kualitas tinggi
dari pada Chevrolet : Rolls-Royce lebih halus untuk di kendarai, memberikan
“kenyamanan” lebih, dan lebih tahan lama. Perusahaan jarang berusaha menawarkan
tingkat kualitas yang setinggi mungkin, sedikit pelanggan yang menginginkan
atau mampu menjakau tingkat kualitas tinggi yang ditawarkan dala produk
semacam mobil Rolls-Royce, kompor Viking,
atau jam tangan Rolex. Perusahaan justru memilih tingkat kualitas yang sesuai
dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing.
Fitur Produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dalam
beragam fitur. Model dasar, medel tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan
lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendeferensiasikan
produk perusahaan dari produk pesaing. Menjasi produsen pertama yang
memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu carra paling efektif
untuk bersaing.
Bagaimana cara perusahaan
mengidentifikasi fitur baru dan memutuskan fitur mana yang akan di tambahkan
kedalam produknya? Perusahaan harus melakukan suvei pembeli secara periodik tentang siapa yang telah menggnakan
produknya dan mengajukan pertanyaan ini : bagaimana cara anda menyukai produk
ini ? fitur mana dalam produk ini yang paling anda sukai? Fitur mana yang dapat
kami tambahkan untuk meningkatkan produk? Jawaban pertanyaan itu dapat menilai
masing-masing nilai fitur bagi pelanggan dibandingkan dengan biayanya bagi
perusahaan. Fitur yang di nilai tinggi oleh pelanggan dalam ubungannya dengan
biaya harus di tambahkan.
Gaya Dan Desain Produk
Cara lain untuk menambah nilai pelanggan
adalah melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang
lebih besar ddari pada gaya. Gaya hanya menggembangkan penampilan produk. Gaya
bisa menarik atau membosankan. Gaya sensasional bisa menarik perhatian dan
menghasilkan estetiks yang indah, tetapi
gaya tersebut tidak benar-benar membuat kenerja produk menjadi lebih baik.
Tidak seperti gaya, desain lebih sekedar kulit luar. Desain adalah jantung
produk. Desain yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk
teapi juga hanya dalam manfaatnya. Desain yang baik dimulai dengan perusahaan
mendalam tentang kebutuhan pelanggan. Lebih sekedar menciptakan atribut produk
atau jasa, desain melibatkan pembentukan pengalaman pemakaian produk bagi
pelanggan.
Penetapan merek
Mungkin keahlian pemasar profesional
yang paling istimewa adalah kemampuan mereka untuk membangun dan mengelola
merek.
Merek (brand) adalah sebuah nama,, istilah, tanda, lambang, atau desain
atau kombinasi semua inii, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual
produk atau jasa. Konsumen memandang merek sebagai bagian penting dari produk,
dan penempatan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk. Sebagai contoh,
sebagianbesar konsumen akan menganggap sebotol parfum White Linen sebagai
produk yang bermutu tinggi dan mahal. Tetapi parfum yang sama dalam botol tanpa
merek akan di pandang sebagai produk bermutu rendah, sekalipun aromanya
identik.
Penempatan merek menjaddi begitu
kuat sehingga saat ini tidak ada produk yang tidak memiliki merek. Garam di
kemas dalam wadah bermerek, mur dan baut bisa dikemas dengan label distributor,
dan suku cadang mobil-busi,ban,penyaring-menyandang nama merek yang berada dari
pembuat mobilnya. Bahkan buah-buahan, sayur-sayuran, produk susu dan uggas
mempunyai merek –jeruk Sunkist dole Classic Iceberg Salads, susu Horixon
Organic dan ayam Pendue.
Penempatan merek membantu
pembbeli dalam banyak cara. Nama merek membantu konsumen mengenali produk yang
bisa menguntungkan mereke. Merek juga menyatakan sesuatu tentang kualitas dan
konsistensi produk-pembeli yang selalu membeli merek yang sama tahu bahwa
mereka akan mendapat fitur,manfaat dan kualitas yang sama setiap kali mereka
membeli. Penempatan merek juga memberikan beberapa keuntungan kepada penjual.
Namn merek menjadi dasar untuk membangun seluruh kisah mengenai kualitas khusus
poduk. Nama mmerek dan nama dagang penjual memberikan perlindungan hukum bagi
fitur produk tertentu yang tidakbisa di tiru oleh pesaing lain. Dan penempatan
merek membantu penjual menentukan segmen pasar. Sebagai contoh , General Mills
bisa menawarkan Cheerieos, Wheaties, Chex, Totl, Kix, Golden rahams, Trix dan
banyak sereal lainnya, tidak hanya satu produk umum untuk semua konsumen.
Membangun daan mengelola merek mungkin
adalah tugas pemasar yang paliing penting.
Kemasan
Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau
pembungkus untuk seluruh produk. Pada dasarnya, fumgdi utama kemasan adalah
menyimpan dan melindungi produk. Namun, saat ini ada banyak faktor yang membuat
kemasan menjadi sarana pemasaran penting. Kompetisi dan kerumunan yang semakin
padat di rak-rak toko pengecer berarti bahwa kemasan sekarang harus melakukan
banyak tugas penjual, mulai dari menarik perhatian pelanggan menggambarkan
produk, hingga membuat penjual.
Kemasan yang didesain dengan
buruk bisa menyebabkan konsumen pusing dan perusahaan kehilangan penjual.
Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa memberikan manfaat kepada perusahaan
melibihi pesaing dan mendorong penjual. Kadang-kadang bahkan perbaikan kemasan
yang tampak kecil bisa menghasilkan pebedaan besar. Sebagai contoh, Heinz
merevolusi indutri bumbu yang berumur 170 tahun dengan membalik botol suusnya
yang lama, sehingga pelanggan bisa memeras keluar saus dengan mudah, bahkan
sampai tetes akhir. Pada tahun berikutnya setelah peluncuran botol baru
tersebut, penjualan saus Heinz tumbuh tiga kali lipat rata-rata industri. Heinz
mengawali tren kemasan yang dengan cepat menyebar ke kategori lain. Karft juga
belajar bahwa banyak pelanggan Chips Ahoy yang frustrasi dengan kantong Chips
Ahoy yang sulit di gunakan dan dibuka dari bawaah. Mereka saring memindahkan
biskuit itu tetap dalam toples agar lebih udah menggambilnya dan membuat
biskuit itu tetap segar. Karft juga menyelesaikan kedua masalah tersbut dengan
menciptakan kantung yang dapat di tuutup kembali dan di buka dari atas. Pada
tahun berikutnya, kemasarn baru ini menghasilkan penjualan sampai hampir dua
kali lipat penjualan kemasan lama. “perusahaan menghasilkan banyak uang dengan
menyingkirkan hal-hal yang mengganggu’’. Kata seorang ahli kemasan.
Dalam tahun-tahun terakhir,
kemasan produk juga menjadi perhatian kemasan yang utama. Kita semua telah
belajar menangani kemasan “aman dari jangkauan anak-anak’’ yang sulit di buka.
Dan setelah berbagai kasus kerusakan produk terjadi sepanjang tahun 1980,
sekarang sebagian besar produsen obat dan pembuat makanan menempatkan produk
mereka dalam kemasan yang tidak mudah rusak. Dalam membuat keputusan kemasan,
perusahaan juga harus memperhatikan keprihatinan lingkungan yang semakin
tumbuh. Untungnya, banyak perusahaan telah menjadi perusahaan “hijau’’ dengan
mengurangi kemasan dan menggunakan bahan kemasan ramah lingkungan.
Pelabelan
Label berkisar dari penanda sederhana
yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian huruf rumit menjadi bagian
kemasan. Label mempunyai beberapa fungsi. Setidaknya label menunjukkan produk
atau merek, seperti nama Sunkist yang tercantum pada. Label juga bisa
menggambarkan beberapa hal tentang produk , siapa yang membuatnya,dimana produk
dibuat, kapan produk itu sibuat, kandungannya, cara pemakaiannya, dan bagaimaa
menggunakan produk itu dengan aman. Terakhir bisa membantu mempromosikan produk
dan mendukung positioning-nya.
Selain segi positif, label juga
mengakibatkan kekhawatiran. Ada sejarah panjang
msalah hukum menyangkut kemasan dan label. The Faderal Trade Commission Act pada tahun
1914 menyatakan bahwa label atau kemasan yang salah, membingungkan pelanggan,
gagal menjelaskan bahan-bahan penting, atau tidak mencantumkan jaminan keamanan
yang di perlukan. Akibatnya, bebrapahukum federal dan negara bagian mengatur
perlabelan. Yang paling menonjol adalah undang-undang kemasan dan label yang
adil (the Fair Packaging and Labelling Act) pada tahun 1966, yang menetapkan
persyaratan pelabelan wajib, mendorong standar kemasam industri secara sukarela
dan mengizinkan badan federal menetapkan peraturan kemasan dalam industri
tertentu.
Pelayanan Pendukung Produk
Pelayanan pendukung produk adalah elemen
lain dari dalam strategi produk. Penawaran perusahaan biasanya meliputi
beberapa pelayanan pendukung,yang bisa menjadi bagian kecil dan bagian besar
dari keseluruhan penawaran.
Langkah pertama adalah mensurvei
pelanggan secara berkala untuk menilai-nilai pelayanan saat ini dan memperoleh
ide bagi pelayanan baru. Sebagai contoh, Candillac mengadakan wawancara
kelompok fokus secara teratur dengan pemilik dan secara cermat mengamti keluhan
yang datang ke penyalurannya. Dari pengamatan seksama ini, Candillac
mempelajari bahwa pembeli sangat kecewa dengan perbaikan pertama yang tidak di
lakukan dengan benar.
Setelah perusahaaan menimbang
nilai beragam pelayanan pendukung terhadap pelanggan, berikutnya perusahaan
harus menilai biaya untuk menyediakan pelayanan ini. Kemudian perusahaan dapat
mengembangkan satu paket pelayanan yang akan memuaskan pelanggan dan
menghasilkan laba untuk perusahaan.
Berdasarkan wawancara konsumen, Cadillac menetapkan sebuah sistem yang secara langsung
menghubungkan masing-masing penyakur dengan satu kelompok yang terdiri dari 10
insinyur yang bisa membantu montir dalam melakukan perbaikan yang sulit.
Tindakan semacam itu membantu peringkat Cadillac melonjak, dalam satu tahun,
dari urutan ke-14 menjadi urutan ke-7 dalam peringkat independen pada
pelayanan. Selama beberapa tahun terakhir, Cadillac menduduki peringkat puncak
atau hampir puncak di industrinya dalam indeks kepuasan pelanggan Amerika.
Sekarang banyak perusahaan
menggunakan gabungan telepon, e-mail, faks, internet, dan tekhnologi data serta
suara interaktif untuk memberikan pelayanan pendukung yang belum pernah
dilakukan sebelumnya, perhatikan contoh berikut :
Beberapa pedagang online sedang
mengamati tempat dimana anda menjelajahi internet, kemudian membuka aplikasi
percakapan di layar anda untuk bertanya, seperti yang mereka lakukan di toko,
jika anda mempunyai pertanyaan tentang barang-barang yang sedang amati. Sebagai
contoh, di situs Web scion, meng-klik tombol Scon Chat akan langsung
menghubungkan anda dengan seseorang yang dapat menjawab pertanyaan anda atau
membantu anda merancang Scion pribadi anda. Hewlett Packard mengirimkan kotak
percakapan tambahan (pop-up chat box ) kepada pengunjung yang berbelanja di halaman HP.com untuk produk
fotografi digital.
Keputusan Lini Produk
Selain keputusan tentang produk dan jasa
perorangan strategi produk juga memerlukan pembangunan lini produk. Lini produk
(product line) adalah kelompok produk yang berhubungan erat karena
kelompok penduduk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, di jual kepada
kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe gerai yang sama, atau
mempunyai kisaran harga yang sama. Sebagai contoh, Nike memproduksi beberapa
lini sepatu dan pakaian olahraga, dan Charles Schwab memproduksi beberapa lini
jasa keuangan.
Keputusan lini produk utama
melibatkan panjang lini produk-jumlah barang dalam lini produk. Lini akan
terlalu pendek jika menejer dapat meningkatkan laba dengan menambahkan barang,
lini akan terlalu panjang jika menejer dapat meningkatkan laba dengan
mengurangi barang. Menejer harus melakukan analisis lini produk secara berkala
untuk menilai penjualan dan laba masing-masing produk dan memahami andil
masing-masing produk bagi kinerja lini.
Panjang lini produk dipengaruhi
oleh tujuan dan sumber daya perusahaan. Sebagai contoh, satu tujuan
memungkinkan penjualan ketas. Sehingga BNW ingin menaikkan pelanggan dari model
seri 3 ke model seri 5 dan 7. Tujuan lainnya cartrige. Tujuan lainnya lagi
mungkin untuk melindungi produk dari guncangan ekonomi : Gap menjalankan
beberapa rantai toko pakaian (Gap, Old Navy , Banana Republic, Forth &
Towne) mencakup titik harga yang berbeda.
Perusahaan dapat memperpanjang
lini produknya dalam dua cara : dengan perluasan lini atau dengan pengisian
lini. Perluasan lini ini produk terjadi ketika sebuah perusahaan memperpanjang
lini produknya melampaui rentang lini saat ini. Perusahaan dapat memperluar
lininya ke bawah, keatas, dan kebawah.
Perusahaan yang berada di puncak
pasar dapat memperluas lini mereka ke bawah. Perusahaan mungkin memperluas lini
kebawah untuk memasuki lubang pasar yang tidak dilakukan akan menarik pesaing
baru atau merespon serangan pesaing di puncak. Atau perusahaan bisa menambahkan
produk murah karena perusahaan menemukan pertumbuhan yang lebih cepat sedang
terjadi di segmen barang murah. Daimler Chysler memperluas lini Mercedesnya ke
bawah karena alesan ini. Menghadapi pasar mobil mewah, Daimler Chysler.
Berhasil memperkenalkan mobil Mercedes C-Class. Moodel ini dijual dengan harga
$30.000 tanpa merusak kemampuan perusahaan menjual Mercedes lain dengan harga
yang jauh lebih tinggi.
Perusahaan dipasar barang murah bisa mempeluar lini produk
mereka keatas. Kadang-kadang perusahaan memperluas keatas untuk menambah
prestasi pada produknya saat ini. Atau perusahaan mungkin tertarik dengan
tingkat pertumbuhan yang lebih cepat atau keuntungan yang lebih tinggi pada
pasar barang mahal. Sebagai contoh, masing-masing perusahaan otomotif jepang
terkemuka memperkenalkan mobil mahal: Toyota meluncurkan Lexus, Nissan
meluncurkan Infinity dan Honda meluncurkan Acura. Mereka menggunakan nama yang
bernar-benar baru dan tidak menggunakan nama mereka sendiri.
Perusahaan di kisaran pasar
menengah mungkin memutuskan untuk memperluaskan lininya keatas dan kebawah.
Marriott melainkan hal ini dengan hotel merek baru untuk melayani pasar atas
dan bawah. Renaissace Hotels & Resorts bertujuan menarik dan menyenangkan
eksekutif puncak : Marriot, manajer kelas atas dan menengah , Courtyard by
Marriot, wiraniaga dan “penggelana jalan’’ lainnya dan Fairfield Inn by
Marriot, untuk orang-orang yang berlibur dan pengelana bisnis dengan anggaran
perjalanan ketat. Marriot ExecuStay menyediakan rumah sementara bagi mereka
yang dipindah tugaskan atau pergi untuk penugasan jangka panjang sekama 30 hari
atau lebih. Residence Inn BY Marrriott memberikan atmosfer yang nyaman dengan
harga menengah bagi pengelana yang tinggal dalam jangka waktu lama. Dan
SpringHill Suites by Marriott mempunyai ruangan yang lebih luas 25 persen dari
pada rata-rata kamar hotel, menawarkan ruang tinggal dan kerja yang terpisah
bagi pengelana bisnis. Resiko utama dalam strategi ini adalah beberapa
pelancong akan menurunkan pilihannya setelah menemukan bahwa hotel muah dalam
jaringan Marriott sudah memberikan cukup banyak hal mereka inginkan. Namun,
Marriott ingin menangkap pelanggannya yang bergerak kebawah dari pada
memberikannya kepada pesaing.
Satu alternatif selain perluasan
lini produk adalah pengisian lini produk, menambahkan lebih banyak barang dalam
rentang lini yang ada saat ini. Ada beberapa alasan untuk pengisian produk :
meraih laba tambahan, memuaskan penyalur, menggunakan kapasitas yang berlebih,
menjadi perusahaan lini penuh terkemuka, dan memasuki lubang untuk
menyingkirkan pesaing. Namun, pengisian lini akan berlebihan jika pengisian
lini ini menyebabkan “kanibalisasi” dan
kebingungan pelanggan. Perusahaan harus memastikan bahwa barang barang baru
bisa di pandang secara berbada dari barang yang sudah ada.
Keputusan Bauran Produk
Suatu organisasi dengan beberapa lini
mempunyai bauran produk. Bauran produk
(atau portofolio produk) (product mix/product portofilio) terdiri
dari semua lini produk dan barang yang dijual oleh penjual tertentu. Bauran
produk Colgate terdiri dari empat lini produk utama: perawatan mulut, perawatan
tubuh, perawatan rumah, dan nutrisi hewan peliharaan. Masing-masing lini produk
terdiri dari beberapa sublini. Contohnya, lini perawatan rumah tangga terdiri
dari produk pencuci piring, pelembut kain, dan pembersih peralatan rumah
tangga. Masing-masing lini dan sublini mempunyai banyak barang individual. Jika
disaukan bauran produk Colage meliputi ratusan produk.
Bauran produk perusahaan
mempunyai empat dimensi penting: lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi.
Lebar bauran produk mengacu pada jumlah lini produk berbeda yang dibawa
perusahaan. Sebagai contoh, Colgate memasarkan bauran produk yang cukup lebar,
terdiri dari produk perawatan tubuh dan perawatan rumah yang dapat anda “
pecaya untuk merawat diri anda, rumah anda, dan orang yang anda cintai.”
Sebagai perbandingan, 3M memasarkan lebih dari 60.000 produk, Wal-mart biasanya
penyediakan 100.000 sampai 120.000 barang, dan GE membuat 250.000 barang, mulai
dari bola lampu sampai mesin jet.
Panjang bauran produk mengacu
pada jumlah keselutuhan barang yang dibawa perusahaan dalam lini produknya.
Colgate biasanya membawa banyak merek dalam masing-masing lini. Contohnya, lini
perawatan tubuh meliputi sabun cair, dan pembersih tubuh Softsoap, sabun batang
Irish Spring, deodoran Speed Stick dan Crystal Clean, dan aftershave Skin
Bracer dan Alfa.
Kedalaman bauran produk mengacu
pada jumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini. Pasta gigi
Colgate mempunyai 11 variasi, mulai dai Colgate Total, Colgate Tarter Control,
Colgate 2in1, dan Colgate Cavity Protection dan samapai Colgate Sensitive,
Colgate Fresh Confidence, Colgate Max Fresh, Colgate Baking Soda &
Peroxide. Kemudian, masing-masing variasi mempunyai bentuk dan formulai
khususnya sendiri. Sebagai contoh, anda bisa membeli Colgat Total bisa,
penyegar rasa mint bergaris, pada gigi dan gl pemutih, gel penyegar canggih,
atau versi gel cair 2in1.
Terakhir, konsistensi bauran
produk mengacu pada seberapa dekat hubungan antara berbagai lini produk dalam
penggunaan akhir, persyaratan produk, saluran distribusi, atau hal lainnya.
Lini produk Colgate tetap konsisten selama ini karena lini produk Colgate
adalah produk konsumsi yang telah melewati saluran distribusi yang sama. Lini
produk menjadi kurang konsisten ketika produk itu menjelaskan fungsi yang
berbeda bagi pembeli.
Dimensi bauran produk
menyediakan penanganan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan.
Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam empat cara. Perusahaan dapat
menambah lini produk baru, memperlebar bauran produknya. Dengan cara ini, lini
barunta membentuk reputasi perusahaan dalam lini lain. Perusahaan dapat
memperpanjang lini produk yang sudah ada menjadi perusahaan lini penuh. Atau
perusahaan menambahkan lebih banyak versi pada masing-masing produk dan
selanjutnya memperdalam bauran produknya . terakhir, perusahaan dapat mengejar
lebih banyak konsistensi lini produk atau lebih sedikit bergantung pada apakah
perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa
bidang.
Ekuitas
Merek
Merek lebih dari sekedar nama dan
lambing. Merek adalah elemen kunci dalam hubungan perusahaan dengan konsumen.
Merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen atas sebuah produk dan
kinerjanya. Semua hal
tentang arti produk atau jasa kepada konsumen. Dalam analisis akhir, merek ada
dalam pikiran konsumen.
Nilai nyata dari sebuah merek
yang kuat adalah kekuatan untuk menangkap preferensi dalam loyalitas konsumen. Merek
mempunyai jumlah kekuatan dan nilai yang sangat beragam di pasar. Beberapa
merek seperti Coca-Cola,
Tide, Nike, Harley-Davidson, Disney, dan lainnya., menjadi icon
yang usianya lebih panjang dari pada hidup manusia dan mempertahankan kekuatan
mereka dipasar selama bertahun-tahun, bahkan selama beberapa generasi. Merek
merek ini memenangkan pasar bukan hanya karena menghantarkan manfaat unik atau
jasa yang dapat diandalkan. Tetapi, merek-merek tersebut berhasil karena
membentuk hubungan yang dalam dengan pelanggan.
Merek yang kuat
mempunyai ekuitas merek yang tinggi. Ekuitas merek (brand equity) adalah pengaruh diferensial positif bahwa jika
pelanggan mengenal nama merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa. Satu
ukuran ekuitas merek adalah sejauh mana pelanggan bersedia membayar lebih untuk
merek tersebut. Satu studi menemukan bahwa 72 persen pelanggan bersedia
membayar 20 persen lebih mahal untuk pilihan merek mereka dibandingkan merek
pesaing terdekat; 40 persen berkata mereka bersedia membayar 50 persen lebih
mahal. Pecinta Heinz dan Tide bersedia membayar 100 persen lebih tinggi.
Merek dengan
ekuitas merek yang kuat adalah aset yang sangat berharga. Penilaian merek
adalah proses memperkirakan keseluruhan nilai keuangan merek. Mengukur nilai
semacam itu sulit dilakukan. Namun, menurut salah satu perkiraan, nilai merek
Coca-Cola adalah $67 miliar, Microsoft $57 miliar, dan IBM $56 miliar. Merek
lain yang termasuk merek paling bernilai di dunia adalah GE, Intel, Nokia,
Toyota, Disney, McDonald’s, dan Mercedes-Benz.
Ekuitas merek
yang tinggi memberikan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Merek yang
kuat menikmati tingkat kesadaran merek dan loyalitas konsumen yang tinggi.
Karena konsumenmengharapkan toko menyediakan merek itu, perusahaan mempunyai
lebih banyak daya tawar dalam melakukan penawaran kepada penjual perantara.
Karena nama merek membawa kredibilitas tinggi, perusahaan bisa lebih mudah
meluncurkan lini dan perluasan merek. Merek yang kuat memberikan beberapa
pertahanan kepada perusahaan dalam menghadapi persaingan harga yang buas.
Akan tetapi,
yang terpenting adalah bahwa merek yang kuat membentuk dasar
bagi pembangunan hubungan pelanggan yang kuat dan menguntungkan. Aset fundamental yang mendasari ekuitas merek adalah ekuitas pelanggan, nilai hubungan
pelanggan yang diciptakan merek. Merek yang kuat adalah penting, tetapi yang
benar-benar merepresentasikan kekuatannya adalah kumpulan pelanggan setia yang
menguntungkan. Fokus pemasaran yang benar adalah membangun ekuitas pelanggan, dengan manajemen merek yang bertindak sebagai sarana pemasaran utama. Kata seorang ahli pemasaran, “Perusahaan harus dianggap sebagai portofolio pelanggan dan bukan portofolio produk.
bagi pembangunan hubungan pelanggan yang kuat dan menguntungkan. Aset fundamental yang mendasari ekuitas merek adalah ekuitas pelanggan, nilai hubungan
pelanggan yang diciptakan merek. Merek yang kuat adalah penting, tetapi yang
benar-benar merepresentasikan kekuatannya adalah kumpulan pelanggan setia yang
menguntungkan. Fokus pemasaran yang benar adalah membangun ekuitas pelanggan, dengan manajemen merek yang bertindak sebagai sarana pemasaran utama. Kata seorang ahli pemasaran, “Perusahaan harus dianggap sebagai portofolio pelanggan dan bukan portofolio produk.
Membangun
Merek yang Kuat
Penetapan merek menempatkan
keputusan yang menantang kepada pemasar. Gambar 8.3 memperlihatkan bahwa
keputusan strategi merek utama melibatkan positioning merek, pemilihan
nama merek, sponsor merek, dan pengembangan merek.
Gambar 8.3 Keputusan strategi merek
utama

Positioning Merek
Para pemasar harus memposisikan
merek mereka dengan jelas dalam pikiran
pelanggan sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi merek. Pada tingkat terendah, mereka dapat memposisikan merek pada atribut produk. Oleh karena itu, pemasar The Body Shop bias berbicara tentang bahan-bahan produknya yang alami dan ramah lingkungan, aroma yang unik, dan tekstur khusus. Namun, atribut adalah tingkat positioning merek yang paling rendah. Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut. Lebili penting lagi, pelanggan tidak tertarik dengan atribut semacam itu; mereka tertarik pada apa yang
dapat dilakukan atribut untuk mereka.
pelanggan sasaran. Pemasar dapat memposisikan merek pada satu dari tiga tingkat posisi merek. Pada tingkat terendah, mereka dapat memposisikan merek pada atribut produk. Oleh karena itu, pemasar The Body Shop bias berbicara tentang bahan-bahan produknya yang alami dan ramah lingkungan, aroma yang unik, dan tekstur khusus. Namun, atribut adalah tingkat positioning merek yang paling rendah. Pesaing dapat dengan mudah meniru atribut. Lebili penting lagi, pelanggan tidak tertarik dengan atribut semacam itu; mereka tertarik pada apa yang
dapat dilakukan atribut untuk mereka.
Merek dapat
diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama itu kepada manfaat
yang diinginkan. Oleh karena itu, The Body Shop dapat melangkah melampaui bahan
produknya dan membicarakan manfaat kecantikan yang dihasilkan, seperti kulit
yang lebih bersih dengan memakai Tea Tree Oil Facial Wash dan pipi yang merah
merona seperti terkena matahari karena memakai Bronzing Powder. Beberapa merek
yang berhasil memposisikan manfaat adalah Volvo (keamanan), FedEx (pengiriman
yang dijamin tepat waktu), Nike (kinerja), dan Lexus (kualitas).
Merek terkuat
diposisikan melampaui atribut atau manfaatnya. Merek ini diposisikan pada
kepercayaan dan nilai yang kuat. Merek-merek ini mengemas emosi. Oleh karena
itu, The Body Shop . tidak hanya berbicara tentang bahan ramah lingkungan dan
manfaat kecantikan kulit, tetapi tentang bagaimana membeli produk ini bias
memberdayakan pelanggannya yang memiliki kesadaran sosial untuk
"mempercantik pikiran, bukan hanya wajah.’’ Merek yang berhasil melibatkan
pelanggan pada tingkat emosional yang dalam. Merek seperti Starbucks,
Victoria’s Secret, dan Godiva tidak terlalu bergantung pada atribut berwujud
dari produk dan lebih bergantung pada penciptaan kejutan, hasrat, dan
kesenangan yang mengitari merek.
Ketika
memposisikan sebuah merek, seorang pemasar harus menetapkan misi
untuk merek dan visi tentang merek tersebut harus menjadi apa dan apa yang dapat ..
dilakukannya. Merek adalah janji perusahaan untuk menghantarkan sekumpulan
fitur, manfaat, pelayanan, dan pengalaman tertentu secara konsisten kepada pembeli.
Janji merek harus sederhana dan jujur. Motel 6, sebagai contoh, menawarkan kamar
yang bersih, barga murah, dan pelayanan yang baik tetapi tidak menjanjikan perabot
mahal atau kamar mandi yang besar. Sebaliknya, Ritz-Carlton menawarkan kamar
mewah dan pengalaman tak terlupakan tetapi tidak menjanjikan harga murah.
untuk merek dan visi tentang merek tersebut harus menjadi apa dan apa yang dapat ..
dilakukannya. Merek adalah janji perusahaan untuk menghantarkan sekumpulan
fitur, manfaat, pelayanan, dan pengalaman tertentu secara konsisten kepada pembeli.
Janji merek harus sederhana dan jujur. Motel 6, sebagai contoh, menawarkan kamar
yang bersih, barga murah, dan pelayanan yang baik tetapi tidak menjanjikan perabot
mahal atau kamar mandi yang besar. Sebaliknya, Ritz-Carlton menawarkan kamar
mewah dan pengalaman tak terlupakan tetapi tidak menjanjikan harga murah.
Pemilihan Nama Merek
Nama yang baik bisa sangat menambah
keberhasilan produk. Namun, menemukan
nama merek yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek
dimulai dengan tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran,
dan strategi pemasaran yang diajukan. Setelah itu, penamaan merek menjadi bagian
ilmu dan seni, serta ukuran insting.
nama merek yang paling baik adalah tugas yang sulit. Pencarian nama merek
dimulai dengan tinjauan seksama terhadap produk dan manfaatnya, pasar sasaran,
dan strategi pemasaran yang diajukan. Setelah itu, penamaan merek menjadi bagian
ilmu dan seni, serta ukuran insting.
Kualitas yang
diinginkan untuk nama merek meliputi: (1) Nama merek harus
menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk. Contohnya: Beautyrest,
Craftsman, Curves, penyemprot serangga OFF! (2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. Nama yang pendek akan membantu. Contohnya: Tide, Silk, JetBlue. Tetapi nama yang lebih panjang kadang-kadang juga efektif. Contohnya: margarin “I Can’t Believe It’s Not Butter”. (3) Nama merek harus berbeda, misalnya: Lexus, Kodak, Oracle. (4) Nama merek harus dapat diperluas: Amazon.com diawali sebagai penjual buku online tetapi memilih nama yang memungkinkan perluasan ke kategori lainnya. (5) Nama merek harus dapat diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa asing. Sebelum menghabiskan $100 juta untuk mengubah namanya menjadi Exxon, Standard Oil of New Jersey menguji beberapa nama dalam 54 bahasa di lebih dari 150 pasar asing. Standard Oil menemukan bahwa nama “Enco” mengacu pada mesin yang mogok jika diucapkan dalam Bahasa Jepang. (6) Nama merek harus bias mendapatkan registrasi dan perlindungan hokum. Nama merek tidak dapat didaftarkan jika nama merek itu melanggar nama merek yang sudah ada.
menunjukkan sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk. Contohnya: Beautyrest,
Craftsman, Curves, penyemprot serangga OFF! (2) Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. Nama yang pendek akan membantu. Contohnya: Tide, Silk, JetBlue. Tetapi nama yang lebih panjang kadang-kadang juga efektif. Contohnya: margarin “I Can’t Believe It’s Not Butter”. (3) Nama merek harus berbeda, misalnya: Lexus, Kodak, Oracle. (4) Nama merek harus dapat diperluas: Amazon.com diawali sebagai penjual buku online tetapi memilih nama yang memungkinkan perluasan ke kategori lainnya. (5) Nama merek harus dapat diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa asing. Sebelum menghabiskan $100 juta untuk mengubah namanya menjadi Exxon, Standard Oil of New Jersey menguji beberapa nama dalam 54 bahasa di lebih dari 150 pasar asing. Standard Oil menemukan bahwa nama “Enco” mengacu pada mesin yang mogok jika diucapkan dalam Bahasa Jepang. (6) Nama merek harus bias mendapatkan registrasi dan perlindungan hokum. Nama merek tidak dapat didaftarkan jika nama merek itu melanggar nama merek yang sudah ada.
Setelah dipilih, nama merek
harus dilindungi hukum. Banyak perusahaan berusaha membangun nama merek yang
pada akhirnya dikenali lewat kategori produk. Nama merek seperti Kleenex,
Levi’s, Jell-O, BAND-AID, Scotch Tape, Formica, Ziploc, dan Fiberglass berhasil
dengan cara ini. Namun, kesuksesan besar mereka bisa mengamcam hak perusahaan
atas nama. Banyak nama merek yang pada mulanya dilindungi, seperti cellophane,
aspirin, nilon, kerosin, linoleum, yo-yo, trampolin, escalator, thermos dan shredded wheat (gandum cacah), sekarang
menjadi nama umum yang dapat digunakan semua penjual. Untuk melindungi merek
mereka, pemasar menampilkan nama merek secara hati-hati dengan memakai kata
“merek” dan lambang nama dagang terdaftar, seperti dalam “BAND-AID® Brand
Adhesive Bandages.”
Sponsor Merek
Produsen mempunyai empat pilihan
sponsor. Produk bisa diluncurkan sebagai merek
produsen (atau merek nasional), seperti ketika Kellogg dan Apple menjual produknya
di bawah nama merek produsennya sendiri. Atau produsen bisa menjual kepada
penjual perantara yang memberikan merek pribadi kepada produk (disebut juga
merek toko atau merek distributor). Walaupun sebagian besar produsen menciptakan
nama merek mereka sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir,
dua pemsahaan dapat menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding (merek
bersama) suatu produk.
produsen (atau merek nasional), seperti ketika Kellogg dan Apple menjual produknya
di bawah nama merek produsennya sendiri. Atau produsen bisa menjual kepada
penjual perantara yang memberikan merek pribadi kepada produk (disebut juga
merek toko atau merek distributor). Walaupun sebagian besar produsen menciptakan
nama merek mereka sendiri, produsen lain memasarkan merek berlisensi. Terakhir,
dua pemsahaan dapat menggabungkan kekuatan dan melakukan co-branding (merek
bersama) suatu produk.
Merek
Produsen Versus Merek Pribadi
Merek produsen telah mendominasi
lokasi eceran sejak lama. Akan tetapi, dalam tahun-tahun terakhir, semakin
banyak jumlah pengecer dan pedagang grosir yang menciptakan merek pribadi
mereka sendiri (atau merek toko) (private
brand/store brand). Dan dalam banyak industri, merek pribadi ini melarikan
banyak uang bagi merek produsen.
Tampaknya,
sekarang hampir semua pengecer memiliki merek tokonya sendiri.
Wal-Mart menawarkan produk-minuscran dan makanan Sam’s Choiee, produk farmasi dan kesehatan serta kecantikan Equate, dan merek tisu toilet, popok, detergen,
serta pelembut kain White Cloud. Lebih dari separuh produk di Target local adalah merek pribadi, dan raksasa grosir Kroger memasarkan sekitar 8.000 barang dalam beragam merek pribadi, seperti Private Selection, Kroger Band, F.M.V. (For Maximum Value), Naturally Preferred, dan Everyday Living. Dan label pribadi ini membentuk lebih dari 80 persen barang Trader Joe. Di pihak lain, pengecer kelas atas Saks Fifth Avenue memiliki lini pakaiannya sendiri, yang menampilkan dasi pria seharga $98, tank-top $200, dan kemeja pria $250.
Wal-Mart menawarkan produk-minuscran dan makanan Sam’s Choiee, produk farmasi dan kesehatan serta kecantikan Equate, dan merek tisu toilet, popok, detergen,
serta pelembut kain White Cloud. Lebih dari separuh produk di Target local adalah merek pribadi, dan raksasa grosir Kroger memasarkan sekitar 8.000 barang dalam beragam merek pribadi, seperti Private Selection, Kroger Band, F.M.V. (For Maximum Value), Naturally Preferred, dan Everyday Living. Dan label pribadi ini membentuk lebih dari 80 persen barang Trader Joe. Di pihak lain, pengecer kelas atas Saks Fifth Avenue memiliki lini pakaiannya sendiri, yang menampilkan dasi pria seharga $98, tank-top $200, dan kemeja pria $250.
Secara
keseluruhan, merek pribadi menangkap lebih dari 20 persen semua penjualan
produk konsumen AS. Busana label pribadi, seperti Gap, The Limited, Arizona
Jeans (JC Penney), dan Liz Lange (Target), menangkap 30 persen pangsa seluruh
penjualan busana AS.
Dalam perang
merek antara merek produsen dan merek pribadi, para pengecer mempunyai
banyak-kelebihan. Para pengecer mengendalikan produk apa yang mereka sediakan,
di mana tempat mereka di rak, berapa harga produk, dan produk mana yang akan
mereka tampilkan di buletin iklan lokal. Sebagian besar pengecer juga
mengenakan biaya penempatan (slotting feesJ kepada produsen— pembayaran dari
produsen sebelum pengecer menerima produk baru dan mulai mencari "tempat”
untuk produk tersebut di rak mereka. Biaya memasukkan, yang menghasilkan lebih
dari $9 miliar dolar untuk penempatan produk baru saja, akhir-akhir ini mendapat
banyak pengawasan dari Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Comission)
dan badan legislatif negara bagian, yang Idiawatir bahwa biaya memasukkan ini
bisa merusak persaingan karena melarang akses rak eceran bagi produsen kecil
yang tidak mampu menjangkau biaya tersebut.
untuk produk tersebut di rak mereka. Biaya memasukkan, yang menghasilkan lebih
dari $9 miliar dolar untuk penempatan produk baru saja, akhir-akhir ini mendapat
banyak pengawasan dari Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Comission)
dan badan legislatif negara bagian, yang Idiawatir bahwa biaya memasukkan ini
bisa merusak persaingan karena melarang akses rak eceran bagi produsen kecil
yang tidak mampu menjangkau biaya tersebut.
Merek pribadi
sulit terkenal dan membutuhkan banyak biaya untuk menyediakan
dan mempromosikannya. Namun, merek pribadi juga menghasilkan margin laba yang
lebih tinggi bagi penjual perantara. Dan merek pribadi juga memberikan produk
eksklusif yang tidak dapat dibeli dari pesaing kepada penjual perantara, menghasilkan
lalu lintas toko dan loyalitas yang lebih besar. Pengecer menetapkan harga yang
lebih rendah bagi merek tokonya bila dibandingkan dengan merek produsen, dan
terjangkau oleh pengunjung beranggaran kecil, terutama pada masa-masa ekonomi
yang sulit. Dan sebagian besar pengunjung percaya bahwa merek toko sering kali
juga dibuat oleh salah satu produsen besar. Mereka benar. Pembuat merek nasional
seperti Birds Eye, Del Monte, Hormel, Kimberly-Clark, dan Sara Lee juga membuat
merek toko.
dan mempromosikannya. Namun, merek pribadi juga menghasilkan margin laba yang
lebih tinggi bagi penjual perantara. Dan merek pribadi juga memberikan produk
eksklusif yang tidak dapat dibeli dari pesaing kepada penjual perantara, menghasilkan
lalu lintas toko dan loyalitas yang lebih besar. Pengecer menetapkan harga yang
lebih rendah bagi merek tokonya bila dibandingkan dengan merek produsen, dan
terjangkau oleh pengunjung beranggaran kecil, terutama pada masa-masa ekonomi
yang sulit. Dan sebagian besar pengunjung percaya bahwa merek toko sering kali
juga dibuat oleh salah satu produsen besar. Mereka benar. Pembuat merek nasional
seperti Birds Eye, Del Monte, Hormel, Kimberly-Clark, dan Sara Lee juga membuat
merek toko.
Untuk bersaing
dengan merek pribadi, para pemasar merek terkemuka harus
berinvestasi dalam R&D untuk menelurkan merek baru, fitur baru, dan perbaikan
kualitas yang berkelanjutan. Mereka harus merancang program iklan yang kuat untuk
mempertahankan kesadaran dan selera tinggi pelanggan. Pemasar merek terkemuka
harus menemukan cara untuk “bermitra” dengan distributor utama dalam pencarian
distribusi ekonomi dan meningkatkan kinerja kerjasama ini.
berinvestasi dalam R&D untuk menelurkan merek baru, fitur baru, dan perbaikan
kualitas yang berkelanjutan. Mereka harus merancang program iklan yang kuat untuk
mempertahankan kesadaran dan selera tinggi pelanggan. Pemasar merek terkemuka
harus menemukan cara untuk “bermitra” dengan distributor utama dalam pencarian
distribusi ekonomi dan meningkatkan kinerja kerjasama ini.
Pemberian
Lisensi
Sebagian besar produsen memerlukan
waktu bertahun-tahun dan menghabiskan jutaan dolar untuk menciptakan nama merek
mereka sendiri. Namun, beberapa perusahaan mengurus izin nama atau lambang yang
sebelumnya diciptakan oleh produsen lain, nama selebriti terkenal, atau
karakter dari film dan buku terkenal. Dengan sejumlah biaya, hal ini bisa menyediakan nama merek yang
instan dan sudah terbukti. Penjual busana dan aksesoris membayar royalti dalam
jumlah besar untuk mencantumkan produk mereka, dari blus sampai dasi, dari
produk linen sampai tas dengan nama atau inisial inovator mode terkenal semacam
Calvin Klein, Tommy Hilfiger, Gucci, atau Armani. Penjual produk anak-anak
menempelkan berbagai nama karakter pada pakaian, mainan, perlengkapan sekolah,
produk linen, boneka, kota makan, sereal, dan barang-barang lainnya. Nama
karakter berlisensi ini mulai dari karakter klasik seperti Sesame Street, Disney,
Peanuts, Winnie the Pooh, The Muppets, Scooby Doo, dan Dr. Seuss sampai
karakter baru seperti Dora the Explorer, Powerpuff Girl, Rugrats, Blue’s Clues,
dan Harry Potter. Dan saat ini sejumlah mainan eceran dengan penjualan teratas
adalah produk yang dibuat berdasarkan acara televisi dan film semacam Superman Mighty Muscles Suit, the Spider-Man
Triple Action Web Blaster, dan Dora’s
Talking Dollhouse. Pembelian lisensi nama dan karakter tumbuh pesat dalam
tahun-tahun terakhir ini.
Co-Branding (Merek Bersama)
Co-Branding adalah praktek menggunakan nama
merek terkenal dari dua perusahaan berbeda untuk produk yang sama. Meskipun
perusahaan telah menghasilkan produk co-branding
selama bertahun-tahun, ada dorongan untuk kembali memakai produk co branding selama bertahun-tahun, ada
dorongan untuk kembali memakai produk co-branding
akhir-akhir ini. Co-branding terjadi
ketika dua merek terkenal dari perusahaan berbeda digunakan untuk produk yang
sama. Sebagai contoh Bravo! Foods (yang memasarkan merek produk susu Slammers)
melakukan co-branding dengan
MasterFoods (yang memasarkan M&Ms, Snickers, Starburst, dan banyak merek
permen terkenal lainnya)
Co-branding menawarkan
banyak keuntungan. Karena masing-masing merek
mendominasi kategori yang berbeda, merek yang digabungkan menciptakan tampilan
konsumen yang lebih luas dan ekuitas merek yang lebih besar. Co-branding juga memungkinkan perusahaan memperluas merek yang sudah ada ke dalam suatu
kategori yang mungkin sulit jika dimasuki sendirian. Sebagai contoh, perhatikan
usaha co-branding SunTrust Banks dan Wal-Mart, di mana SunTrust mendirikan
cabang dalam toko co-branding sebagai “Wal-Mart Money Center by SunTrust.”
Pengaturan ini membuat SunTrust bisa hadir di pusat perbelanjaan super Wal-Mart
yang luas. Sebagai imbalannya, SunTrust memberikan pijakan kepada Wal-Mart
dalam jasa keuangan dan memungkinkan WalrMart dapat melayani pelanggannya
secara lebih baik dengan menawarkan pencairan cek, transfer uang, penukaran
uang, dan jasa lainnya.
mendominasi kategori yang berbeda, merek yang digabungkan menciptakan tampilan
konsumen yang lebih luas dan ekuitas merek yang lebih besar. Co-branding juga memungkinkan perusahaan memperluas merek yang sudah ada ke dalam suatu
kategori yang mungkin sulit jika dimasuki sendirian. Sebagai contoh, perhatikan
usaha co-branding SunTrust Banks dan Wal-Mart, di mana SunTrust mendirikan
cabang dalam toko co-branding sebagai “Wal-Mart Money Center by SunTrust.”
Pengaturan ini membuat SunTrust bisa hadir di pusat perbelanjaan super Wal-Mart
yang luas. Sebagai imbalannya, SunTrust memberikan pijakan kepada Wal-Mart
dalam jasa keuangan dan memungkinkan WalrMart dapat melayani pelanggannya
secara lebih baik dengan menawarkan pencairan cek, transfer uang, penukaran
uang, dan jasa lainnya.
Co-branding juga mempunyai
keterbatasan. Hubungan semacam ini biasanya melibatkan kontrak hukum yang
kompleks dan perizinan. Mitra co-branding
harus mengkoordinasikan iklan, promosi penjualan, dan usaha pemasaran lainnya
dengan
cermat. Terakhir, ketika melakukan co-branding, masing-masing mitra harus percaya bahwa mitranya akan memperlakukan merek itu dengan baik. Sebagai
contoh, perhatikan "pernikahan” antara Kmart dan merek pelengkapan rumah
tangga Martha Stewart Everyday. Ketika Kmart mengumumkan kebangkrutannya,
Kmart menciptakan bayangan gelap bagi merek Martha Stewart. Sebaliknya, ketika
Martha Stewart ditangkap dan dijebloskan ke penjara atas kesepakatan keuangan
ilegal, Martha Stewart menciptakan pengaruh negatif bagi Kmart. Selanjutnya Kmart
dipermalukan ketika Martha Stewart baru-baru ini menandatangani kesepakatan
lisensi besar dengan Macy’s, mengumumkan bahwa Martha Stewart akan berpisah
dari Kmart ketika kontrak ini berakhir pada tahun 2009. Oleh karena itu, seperti yang dinyatakan seorang manajer, “Menyerahkan merekmu sama seperti menyerahkan anakmu, Anda ingin memastikan semuanya sempurna.”
cermat. Terakhir, ketika melakukan co-branding, masing-masing mitra harus percaya bahwa mitranya akan memperlakukan merek itu dengan baik. Sebagai
contoh, perhatikan "pernikahan” antara Kmart dan merek pelengkapan rumah
tangga Martha Stewart Everyday. Ketika Kmart mengumumkan kebangkrutannya,
Kmart menciptakan bayangan gelap bagi merek Martha Stewart. Sebaliknya, ketika
Martha Stewart ditangkap dan dijebloskan ke penjara atas kesepakatan keuangan
ilegal, Martha Stewart menciptakan pengaruh negatif bagi Kmart. Selanjutnya Kmart
dipermalukan ketika Martha Stewart baru-baru ini menandatangani kesepakatan
lisensi besar dengan Macy’s, mengumumkan bahwa Martha Stewart akan berpisah
dari Kmart ketika kontrak ini berakhir pada tahun 2009. Oleh karena itu, seperti yang dinyatakan seorang manajer, “Menyerahkan merekmu sama seperti menyerahkan anakmu, Anda ingin memastikan semuanya sempurna.”
Pengembangan Merek
Perusahaan mempunyai empat pilihan
ketika mengembangkan merek (lihat Gambar 8.4). perusahaan bisa memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek,
atau merek baru.
Gambar 8.4 Strategi pengembangan merek
Nama
merek
|
|
Kategori
produk
|
|
|
Lama
|
Baru
|
|
Lama
|
Perluasan
Lini
|
Perluasan
merek
|
|
Baru
|
Multimerek
|
Merek
baru
|
PERLUASAN
LINI
Perluasan lini (line extension) terjadi ketika
perusahaan memperluas nama merek yang sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran,
bahan, atau rasa baru
dari kategori produk yang ada. Oleh karena itu, Yoplait memperkenalkan beberapa
perluasan lini, termasuk rasa yoghurt bam, sebuah smoothie yoghurt, dan yoghurt
dengan tambahan zat pengurang kolesterol. Dan Morton Salt telah memperluas lininya
untuk memasukkan garam beryodium reguler ditambah Morton Course Kosher Salt,
Morton Sea Salt, Morton Lite Salt (rendah natrium), Morton Popcorn Salt, Morton
Salt Substitute, dan beberapa lini lainnya. Mayoritas dari semua aktivitas produk
baru terdiri dari perluasan lini.
dari kategori produk yang ada. Oleh karena itu, Yoplait memperkenalkan beberapa
perluasan lini, termasuk rasa yoghurt bam, sebuah smoothie yoghurt, dan yoghurt
dengan tambahan zat pengurang kolesterol. Dan Morton Salt telah memperluas lininya
untuk memasukkan garam beryodium reguler ditambah Morton Course Kosher Salt,
Morton Sea Salt, Morton Lite Salt (rendah natrium), Morton Popcorn Salt, Morton
Salt Substitute, dan beberapa lini lainnya. Mayoritas dari semua aktivitas produk
baru terdiri dari perluasan lini.
Sebuah
perusahaan mungkin memperkenalkan perluasan lini sebagai cara yang
murah dan rendah“risiko untuk memperkenalkan produk baru. Atau perusahaan
mungkin ingin memenuhi keinginan konsumen akan variasi produk, menggunakan
kapasitas yang berlebihan, atau hanya meminta lebih banyak ruang rak dari penjual
perantara Namun, perluasan lini melibatkan sejumlah risiko. Nama merek yang
terlalu luas bisa kehilangan arti spesifiknya, atau merek yang terlalu luas bisa
menyebabkan konsumen bingung.
murah dan rendah“risiko untuk memperkenalkan produk baru. Atau perusahaan
mungkin ingin memenuhi keinginan konsumen akan variasi produk, menggunakan
kapasitas yang berlebihan, atau hanya meminta lebih banyak ruang rak dari penjual
perantara Namun, perluasan lini melibatkan sejumlah risiko. Nama merek yang
terlalu luas bisa kehilangan arti spesifiknya, atau merek yang terlalu luas bisa
menyebabkan konsumen bingung.
Risiko lainnya
adalah penjualan sebuah perluasan bisa menjadi penyingkiran
produk lain di dalam lini. Contohnya, Hershey’s Kisses yang asli sekarang berubah
menjadi lini penuh Kisses, termasuk produk kecil semacam Rich Dark Chocolate
Hershey’s Kisses, Hershey’s Kisses Filled with Caramel, Hershey’s Kisses Filled with
Dulce de Leche, dan selusin lainnya. Meskipun semuanya enak, sekarang merek
Hershey’s Kiss asli tampaknya sama seperti rasa lainnya. Perluasan lini berhasil dengan baik ketika perluasan lini itu berhasil merebut penjualan dari merek pesaing, bukan ketika perluasan lini itu “memangsa” produk lain yang dimiliki perusahaan.
produk lain di dalam lini. Contohnya, Hershey’s Kisses yang asli sekarang berubah
menjadi lini penuh Kisses, termasuk produk kecil semacam Rich Dark Chocolate
Hershey’s Kisses, Hershey’s Kisses Filled with Caramel, Hershey’s Kisses Filled with
Dulce de Leche, dan selusin lainnya. Meskipun semuanya enak, sekarang merek
Hershey’s Kiss asli tampaknya sama seperti rasa lainnya. Perluasan lini berhasil dengan baik ketika perluasan lini itu berhasil merebut penjualan dari merek pesaing, bukan ketika perluasan lini itu “memangsa” produk lain yang dimiliki perusahaan.
PERLUASAN MEREK
Perluasan merek (brand extension) memperluas nama merek
saat ini menjadi produk baru atau produk modifikasi dalam kategori baru.
Perluasan merek memberikan pengakuan instan dan penerimaan yang lebih cepat
kepada produk baru. Perluasan merek juga menghemat biaya iklan tinggi yang
biasanya diperlukan untuk membangun nama merek baru. Pada saat yang sama,
strategi perluasan merek melibatkan sejumlah risiko. Perluasan merek seperti
stoking Bic, makanan hewan peliharaan Heinz, permen karet LifeSavers, dan detergen
pencuci baju Clorox menemui kematian
dini. Perluasan bisa membingungkan citra merek utama. Dan jika perluasan merek gagal, perluasan merek bisa merusak sikap konsumen terhadap produk lain yang membawa nama merek yang sama.
dini. Perluasan bisa membingungkan citra merek utama. Dan jika perluasan merek gagal, perluasan merek bisa merusak sikap konsumen terhadap produk lain yang membawa nama merek yang sama.
MULTIMEREK
Perusahaan sering kali
memperkenalkan merek tambahan dalam kategori
yang sama. Oleh karena itu, Procter & Gamble memasarkan banyak merek berbeda
dalam masing-masing kategori produknya. Multimerek menawarkan cara menetapikan
fitur dan penampilan lain terhadap motif pembelian yang berbeda. Multimerek juga
memungkinkan perusahaan mengisi lebih banyak ruang rak penjual perantara.
Kelemahan utama multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya
memperoleh pangsa pasar yang kecil, dan tidak ada merek yang sangat menguntungkan. Perusahaan pada akhirnya akan menyebarkan sumber dayanya untuk banyak merek dan tidak untuk membangun beberapa merek baru agar mencapai tingkat yang sangat menguntungkan. Perusahaan-perusahaan ini harus mengurangi jumlah merek yang dijual dalam kategori tertentu dan menetapkan prosedur penyaringan yang lebih ketat untuk merek-merek baru.
yang sama. Oleh karena itu, Procter & Gamble memasarkan banyak merek berbeda
dalam masing-masing kategori produknya. Multimerek menawarkan cara menetapikan
fitur dan penampilan lain terhadap motif pembelian yang berbeda. Multimerek juga
memungkinkan perusahaan mengisi lebih banyak ruang rak penjual perantara.
Kelemahan utama multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya
memperoleh pangsa pasar yang kecil, dan tidak ada merek yang sangat menguntungkan. Perusahaan pada akhirnya akan menyebarkan sumber dayanya untuk banyak merek dan tidak untuk membangun beberapa merek baru agar mencapai tingkat yang sangat menguntungkan. Perusahaan-perusahaan ini harus mengurangi jumlah merek yang dijual dalam kategori tertentu dan menetapkan prosedur penyaringan yang lebih ketat untuk merek-merek baru.
MEREK
BARU
Suatu perusahaan mungkin percaya
bahwa kekuatan nama
merek yang ada melemah dan nama merek baru diperlukan. Atau perusahaan meungkin
menciptakan nama merek baru ketika perusahaan saat ini yang cocok. Sebagai
contoh, Toyota menciptakan merek Scion yang terpisah, menargetkan konsumen Gen
Y. Matsushita Jepang menggunakan nama terpisah untuk berbagai kelompok produk
elektronik konsumen : Panasonic, Technics, JVC, dan Quasar, untuk menyebutkan
beberapa merek.
Dalam multimerek, menawarkan
terlalu banyak merek baru bisa menghasilkan penyebaran sumber daya perusahaan
yang terlalu tipis. Dan di beberapa industri, seperti barang konsumen kemasan,
konsumen dan pengecer khawatir bahwa sudah ada terlalu banyak merek, dengan
sedikit perbedaan di antara merek-merek. Oleh karena itu, Procter & Gamble,
Frito-Lay, dan pemasar produk konsumen besar lain sekarang mengejar startegi megamerek, membuang merek-mrek yang
lebih lemah dan memfokuskan dana pemasaran mereka hanya pada merek yang dapat
mencapai posisi pangsa pasar nomor satu atau nomor dua dalam kategori mereka.
Mengelola Merek
Perusahaan harus mengelola merek mereka
secara cermat. Pertama, positioning
merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen. Pemasar merek utama
sering membelanjakan jumlah uang yang sangat besar pada periklanan untuk
menciptakan kesadaran merek dan membangun preferensi serta loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, Verizon membelanjakan lebih dari $1,7 miliar setiap tahun untuk
mempromosikan mereknya. Coca-Cola membelanjakan $317 juta untuk merek CocaCola dan Diet Coke
merek harus terus dikomunikasikan kepada konsumen. Pemasar merek utama
sering membelanjakan jumlah uang yang sangat besar pada periklanan untuk
menciptakan kesadaran merek dan membangun preferensi serta loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, Verizon membelanjakan lebih dari $1,7 miliar setiap tahun untuk
mempromosikan mereknya. Coca-Cola membelanjakan $317 juta untuk merek CocaCola dan Diet Coke
Kampanye iklan
semacam itu bisa membantu menciptakan pengenalan nama,
pengetahuan merek, dan mungkin preferensi merek. Namun, faktanya adalah merek
tidak dibesarkan oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek. Saat ini, pelanggan
mengetahui sebuah merek melalui berbagai kontak dan titik sentuh. Kontak dan
titik sentuh ini mencakup iklan, dan juga pengalaman pribadi dengan merek, berita
dari mulut ke mulut, halaman Web perusahaan, dan banyak lainnya. Perusahaan
harus memberikan perhatian sebanyak mungkin untuk mengelola titik sentuh ini
seperti yang dilakukannya untuk iklan. “Sebuah merek adalah entitas hidup,” kata
mantan pejabat eksekutif Disney, Michael Eisner, “dan merek itu diperkaya atau
ditanamkan secara kumulatif sepanjang waktu, satu hasil dari ribuan hal kecil.”
pengetahuan merek, dan mungkin preferensi merek. Namun, faktanya adalah merek
tidak dibesarkan oleh iklan tetapi oleh pengalaman merek. Saat ini, pelanggan
mengetahui sebuah merek melalui berbagai kontak dan titik sentuh. Kontak dan
titik sentuh ini mencakup iklan, dan juga pengalaman pribadi dengan merek, berita
dari mulut ke mulut, halaman Web perusahaan, dan banyak lainnya. Perusahaan
harus memberikan perhatian sebanyak mungkin untuk mengelola titik sentuh ini
seperti yang dilakukannya untuk iklan. “Sebuah merek adalah entitas hidup,” kata
mantan pejabat eksekutif Disney, Michael Eisner, “dan merek itu diperkaya atau
ditanamkan secara kumulatif sepanjang waktu, satu hasil dari ribuan hal kecil.”
Positioning merek tidak akan
bertahan penuh kecuali semua orang di dalam
perusahaan menghidupkan merek tersebut. Karena itu, perusahaan harus melatih
orang-orangnya agar berpusat pada pelanggan. Lebih baik lagi jika perusahaan
melaksanakan pembangunan merek internal untuk membantu karyawan memahami
dan antusias terhadap janji merek. Banyak perusahaan yang melangkah lebih jauh
dengan melatih dan mendorong distributor serta penyalur mereka untuk melayani
pelanggan dengan baik.
perusahaan menghidupkan merek tersebut. Karena itu, perusahaan harus melatih
orang-orangnya agar berpusat pada pelanggan. Lebih baik lagi jika perusahaan
melaksanakan pembangunan merek internal untuk membantu karyawan memahami
dan antusias terhadap janji merek. Banyak perusahaan yang melangkah lebih jauh
dengan melatih dan mendorong distributor serta penyalur mereka untuk melayani
pelanggan dengan baik.
Semua saran
untuk mengelola aset merek perusahaan tidak bisa dibebankan
hanya kepada manajer merek saja. Manajer merek tidak mempunyai kekuatan atau
ruang lingkup yang cukup untuk mengerjakan semua hal yang diperlukan guna
membangun dan memajukan merek. Lagi pula, manajer merek sering mengejar
hasil jangka pendek, sedangkan pengelolaan merek sebagai aset memerlukan strategi
jangka panjang. Oleh karena itu, beberapa perusahaan sekarang membentuk tim
manajemen aset merek untuk mengelola merek utama mereka. Canada Dry dan
Colgate-Palmolive telah menunjuk manajer ekuitas merek untuk mempertahankan
dan melindungi citra, asosiasi, dan kualitas merek serta mencegah tindakan jangka
pendek yang dapat melukai merek akibat tindakan manajer merek yang terlalu
bersemangat.
hanya kepada manajer merek saja. Manajer merek tidak mempunyai kekuatan atau
ruang lingkup yang cukup untuk mengerjakan semua hal yang diperlukan guna
membangun dan memajukan merek. Lagi pula, manajer merek sering mengejar
hasil jangka pendek, sedangkan pengelolaan merek sebagai aset memerlukan strategi
jangka panjang. Oleh karena itu, beberapa perusahaan sekarang membentuk tim
manajemen aset merek untuk mengelola merek utama mereka. Canada Dry dan
Colgate-Palmolive telah menunjuk manajer ekuitas merek untuk mempertahankan
dan melindungi citra, asosiasi, dan kualitas merek serta mencegah tindakan jangka
pendek yang dapat melukai merek akibat tindakan manajer merek yang terlalu
bersemangat.
Terakhir,
perusahaan harus mengaudit kekuatan dan kelemahan merek mereka
secara berkala. Perusahaan harus bertanya: Apakah merek kita berhasil dalam menghantarkan manfaat yang benar-benar bemilai bagi pelanggan? Apakah merek telah diposisikan dengan baik? Apakah semua titik sentuh konsumen kita mendukung
positioning merek? Apakah manajer merek mengerti apa arti merek bagi konsumen?
Apakah merek menerima dukungan yang layak dan berkelanjutan? Audit merek bisa
menunjukkan merek yang memerlukan lebih banyak dukungan, merek yang harus
ditinggalkan, atau merek yang harus diganti namanya atau diposisikan kembali
karena preferensi pelanggan berubah atau karena ada pesaing baru.
secara berkala. Perusahaan harus bertanya: Apakah merek kita berhasil dalam menghantarkan manfaat yang benar-benar bemilai bagi pelanggan? Apakah merek telah diposisikan dengan baik? Apakah semua titik sentuh konsumen kita mendukung
positioning merek? Apakah manajer merek mengerti apa arti merek bagi konsumen?
Apakah merek menerima dukungan yang layak dan berkelanjutan? Audit merek bisa
menunjukkan merek yang memerlukan lebih banyak dukungan, merek yang harus
ditinggalkan, atau merek yang harus diganti namanya atau diposisikan kembali
karena preferensi pelanggan berubah atau karena ada pesaing baru.
Karakteristik jasa ditentukan oleh
empat karakteristik kunci yaitu :tak terwujud, tak terpisahkan,vareabilitas dan
dapat musnah. Masing – masing karakteristik mempunyai masalah dan persyaratan
pemasaran. Para pemasar berusaha mencari cara agar jasa lebih berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia yang tak
dapat dipisahkan dari produk mereka, menetapkan setandar kualitas untuk
menghadapi variabelitas, serta meningkatkan pergerakan permintaan dan kapasitas
persediaan untuk menghadapi musnahnya jasa.
Perusahaan jasa
yang baik memusatkan perhatian pada pelanggan dan karyawan. Perusahaan jasa
memahami rantai laba – jasa, yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan
karyawan dan kepuasan pelanggan. Strategi pemasaran jasa tidak hanya memerlukan
pemasaran eksternal tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan
dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian penghantaran jasa diantara
penyedia jasa. Agar berhasil, pemasaran jasa harus menciptakan diferensiasi
kompetitif, menawarkan kualiitas jasa yang tinggi, dan menemukan cara untuk
meningkatkan produktivitas jasa.
Sifat
dan Karakteristik Jasa
Perusahaan harus mempertimbangkan
empat karakteristik khusus jasa ketika merancang program pemasaran : tak
terwujud, tak terpisahkan, variabilitas , dan dapat musnah.
![]() |
![]() |
||



![]() |
|||
![]() |
|||
a.
Jasa tak berwujud (service
intangibility) berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba,
didengar atau dibaui sebelum jasa itu dibeli. Contohnya : orang yang sedang
menjalani bedah plastic tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli. Penumpang
pesawat tidak mempunyai apapun selain tiket dan janji bahwa mereka dan barang
bawaan mereka akan tiba dengan selamat di tempat tujuan, berharap semoga tiba
dengan selamat pada tempat yang sama. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli
mencari tanda – tanda kualitas jasa. Para pembeli menarik kesimpulan tentang
kualitas jasa dari tempat, orang , harga , perlengkapan dan komunikasi yang
dapat mereka lihat.
Karena itu tugas peneyedia jasa adalah membuat jasa menjadi berwujud
dalam satu atau beberapa cara dan mengirimkan sinyal kualitas yang benar .
Seorang analis menyebut hal ini manajemen bukti ( evidence management), dimana
organisasi jasa menghadirkan bukti yang teratur dan jujur tentang kemampuanya
kepada pelanggan. Mayo Clinics mempraktekan manajemen bukti yang baik.
Ketika menyangkut rumah sakit, sulit bagi kebanyakan pasen untuk menilai
kualitas “produk”. Anda tidak dapat mencobanya, Anda tidak dapat
mengembalikannya jika anda tidak menyukainya, dan Anda memerlukan keahlian
untuk memahaminya. Jadi, ketika kita mempertimbangkan sebuah fasiltas medis,
sebagian besar dari kita secara tidak sadar berubah menjadi dedektif, mencari
bukti kompetensi, perhatian dan integritas. Mayo Clinic tidak membiarkan bukti-
bukti berlalu. Dengan mengelola sekelompok petunjuk visual dan pengalaman
secara cermat, Mayo menawarkan bukti kongkret tentang kekuatan dan nilainya
kepada pasien dan keluarganya, Sebagai contoh : Para staf klinik dilatih untuk
melakukan tindakan yang benar – benar menunjukan bahwa pasien menjadi focus
utama mereka. “ Dokter saya menelpon ke rumah untuk memeriksa keadaan saya, “
kata seorang Pasien “ . Ia iingn menyesuaikan pekerjaan dengan jadwal saya.
Fasilitas Mayo juga mengrimkan sinyal yang benar. Fasiltas itu telah dirancang
dengan cermat untuk menghilangkan stres, menawarkan tempat yang damai,
menciptakan pengalihan positif, memberikan perhatian dan rasa hormat,
mempertahankan kompetensi, mengakomodasi keluarga, dan mempermudah Anda mencari
jalan. Hasilnya ? Berita dar mulut ke mulut yang sangat positif dan menjaga
loyalitas pelanggan, yang membuat Mayo berhasil membangun apa yang diianggap
sebagai merek paling kuat dalam perawatan kesehatan dengan iklan yang sangat
sedikit. Barang – barang fisik produksi, lalu disimpan, kemudian dijual, dan
dikonsumsi kemudian . Sebalikanya, jasa dijual lebih dahulu , lalu diproduksi
dan dikonsumsi pada saat yang sama.
b.
Jasa tak terpisahkan (Service insparablity)
Berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyediaan, tanpa
mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin. Jika karyawan jasa
penyedia jasa, maka karyawan itu menjadi bagian jasa. Karena pelanggan juga
hadir pada saat jasa itu diproduksi, interaksi penyedia jasa – pelanggan
menjadi fitur khusus pemasaran jasa. Baik penyedia jasa maupun pelanggan
mempengaruhi hasil jasa.
c.
Variabilitas
jasa (Service variabelitiy)
Berarti bahwa kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa
itu dan kapan, di mana, dan bagaimana jasa itu disediakan. Sebagai contoh :
Beberapa hotel misalnya Marriott mempunyai reputasi sebagai penyedia jasa yang
lebih baik dari hotel lain. Tetapi, dalam satu hotel Marrott tertentu, seorang
karyawan bagian pendaftaran mungkin menyenangkan dan efisien, sementara
karyawan lain yang berjarak beberapa kaki saja mungkin tidak menyenangkan dan
lamban. Bahkan kualitas pelayaan seorang karyawan Marriott beragam sesuai
energy dan kondsi pikirannya pada saat menghadapi masing- masing pelanggan.
d.
Jasa dapat musnah (service
perishability)
Berarti
bahwa jasa tidak dapat dismpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat
kemudian. Beberapa dokter mendenda pasien untk perjanjian yang tidak ditepati
karena nilai jasa hanya ada pada saat itu dan hilang ketika si pasien tidak
muncul. Kemampuan jasa untuk musnah tidak menjadi masalah jika permintaan
stabil. Namun, ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa sering mendapat
masalah sulit. Sebagai contoh : akibat adanya permintaan jam – jam sibuk, perusahaan transportasi umum
harus memiliki jauh lebih baik banyak perlengkapan bila dibandingkan dengan
perlengkapan yang harus perusahaan sediakan jika permintaan tetap setiap hari.
Oleh karena itu, perusahaan jasa sering merancang strategi untuk memproduksi
kesesuaian yang lebih baik antara permintaan dan persediaan. Hotel dan resor
menetapkan haraga rendah di musim sepi untuk menarik lebih banyak tamu. Dan
restoran memperkerjakan karyawan paruh – waktu untuk melayani selama masa –
masa puncak.
BAB III
STUDI KASUS
Jakarta
-Pihak produsen mobil mewah Lexus yang bernaung di bawah Toyota Jidosha
Kabushiki Kaisha (Lexus mobil) akhirnya menang dalam perkara sengketa merek
dengan produsen helm merek Lexus. Hasilnya helm buatan lokal itu harus berganti
merek.
Pihak
Lexus mobil menilai helm produksi pengusaha pribumi Jaya Iskandar membonceng
nama Lexus untuk mendongkrak penjualan helm tersebut. Lexus adalah merek dagang
untuk mobil yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation yang berkantor pusat di
Toyota-cho, Toyota shi, Aichi-ken Japan
"Mengabulkan
permohonan pemohon," kata ketua majelis hakim, Suwidya dalam putusan yang
di bacakan di PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu,
(8/6/2011).Menurut Suwidya pertimbangan majelis memenangkan pihak Lexus mobil
karena antara mobil dan helm masih satu bidang yaitu bidang otomotif. Sehingga
dikhawatirkan bisa membingungkan konsumen. Selain itu, juga terjadi kesamaan
merek yang mendasar seperti penyebutan nama dan penulisan. "Sehingga helm
merk Lexus harus di cabut," tegasnya.
Dalam
permohonannya, pihak Lexus mobil merasa tak habis pikir maksud lain dari Jaya
Iskandar dengan nama Lexus kecuali niat untuk membonceng ketenaran Lexus yang
telah dipupuk selama bertahun-tahun dengan biaya tidak sedikit.
Lexus
menilai dengan ketenaran merek Lexus dikhawatirkan khalayak ramai akan
mengasosiasikan produk helm tersebut keluaran Lexus juga. Lexus juga menilai
Jaya Iskandar tidak akan mendaftarkan ke Depkumham merek tersebut tanpa
terilhami Lexus mobil.
Analisis Kasus:
1.
Sebelum
menentukan merek apa yang seharusnya dilakukan oleh jaya iskandar?
Seharusnya sebelum menentukan merek,
menganalisis dulu apakah merek tersebut sudah dimiliki oleh perusahan lain atau
blum, jika memeng ingin menggunakan merek tersebut maka melakukan izin tersebut
ke pihak lexus atau meminta kerjasama dengan pihak lexus jika memang ingin
menggunakan merek tersebut. Karena merek merupakan pembeda suatu produk atau jasa dengan yang lain.
2. Setelah kejadian tersebut apakah
ada unsur kesengajaan dari pihak Lexus oleh jaya Iskandar?
Iya
ada unsur kesengajaan dari pihak Lexus oleh Jaya Iskandar karena pihak lexus
oleh Iskandar ini ingin memmbonceng ketenaran dari merek Lexus merek mobil.
Sehingga dia dapat dengan udah untuk mendapatkan keuntungan dari sebuah brand
oleh hasil produksi nama mobil ternama.
Sesuai
pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa produk, jasa, dan strategi
penentuan merek sangat berkaitan erat dengan usaha pemasaran agar dapat di
terima oleh konsumen. Selain itu, untuk menghasilkan produk dan jasa yang
berkualitas serta merek yang bagus memiliki cara yang harus di pahami oleh
setiap industri atau pengusaha. Pertimbangan pemasaran juga di perlukan agar
produk atau jasa yang kita punya dapat di terima dengan baik.
Sumber
Buku:
Kotler, Philip, dkk. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Sumber
Internet:
http://rospitasari.blogspot.co.id/2015/04/produk-jasa-dan-strategi-penentuan-merek.html
; diakses pada 23 Maret 2017
Strange "water hack" burns 2 lbs in your sleep
BalasHapusOver 160 000 men and women are losing weight with a simple and SECRET "liquids hack" to lose 2 lbs every night in their sleep.
It's simple and it works on anybody.
Just follow these easy step:
1) Go grab a drinking glass and fill it with water half glass
2) Then do this awesome HACK
and become 2 lbs skinnier in the morning!