FAKTOR BUNGA DALAM PEMBELANJAAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
MANAJEMEN KEUANGAN I
Dosen Pengampu : Dian Wismarein SE, MM.
Disusun oleh : Kelompok 7
Kelas IV D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat untuk
menyelesaikan tugas matakuliah Manajemen Keuangan
I di Progam Studi
Manajemen.
Penulisan makalah ini didasarkan pada referensi yang ada baik dari
buku maupun sumber lainnya yang terkait. Dengan ini penyusun juga menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Ibu Dian
Wismarein SE, MM selaku dosen pengampu matakuliah Manajemen Keuangan I yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan kesempatan dan dukungan bagi kami baik moral maupun material.
3. Rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dalam teknik pelaksanaan,
penyajian maupun dalam tata penulisan. Oleh karena itu kami mangharapkan kritik dan
saran yang bersifat mambangun sebagai koreksi untuk perbaikan membuat makalah
yang lebih baik kedepannya. Harapan
kami kiranya makalah ini dapat mamberikan manfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa yang
menempuh matakuliah Manajemen.
Akhir kata selamat membaca dan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman konsep
nilai waktu dari uang ini diperlukan oleh manager keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi
pada suatu aktiva atau menentukan sumber dana pinjaman yang akan
dipilih. Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang
dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut ialah apa yang disebut “bunga”.
Apabila
tidak memperhatikan Nilai Waktu dari Uang, maka uang sebesar Rp 10.000 yang
akan di terima di akhir tahun depan adalah sama nilainya dengan uang yang di
miliki sekarang, yaitu senilai Rp 10.000. Lain halnya kalau memperhatikan Nilai
Waktu dari Uang, maka nilai uang Rp 10.000 yang di miliki sekarang adalah lebih
besar dari pada uang Rp 10.000 yang akan di terima ditahun depan. Sebab kalau
memiliki uang Rp 10.000 sekarang dan di simpan uang tersebut di bank, maka akan
mendapatkan bunga semisal 8%, sehingga akan menerima Rp 10.800 pada akhir
tahun. Jadi, uang sebesar Rp 10.000 sekarang nilainya sama dengan Rp 10.800
pada akhir tahun.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud nilai
majemuk dan bagaimana penerapannya dalam contoh soal ?
1.2.2 Apa yang dimaksud nilai
sekarang dan bagaimana penerapannya dalam contoh soal ?
1.2.3 Apa yang dimaksud nilai
majemuk dari “annuitas” dan
bagaimana penerapannya dalam contoh soal ?
1.2.4 Apa yang dimaksud nilai
sekarang dari “annuitas” dan
bagaimana penerapannya dalam contoh soal ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami
nilai majemuk dan penerapannya dalam contoh soal.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami
nilai sekarang dan penerapannya dalam contoh soal.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami nilai
majemuk dari “annuitas” dan
penerapannya dalam contoh soal.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami nilai
sekarang dari “annuitas” dan
penerapannya dalam contoh soal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nilai Majemuk
Nilai
Majemuk dari sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan
periode atau jumlah modal pokok dengan sejumlah bunga yang diperoleh selama
periode tersebut dan secara aljabar dapat diformulasikan sebagai berikut :
V = P + I
= P + Pi
=
P (1 + i)
Keterangan :
P = jumlah uang pada permulaan
periode atau modal pokok
i = suku / tingkat bunga
I = jumlah bunga dalam
uang yang diperoleh selama periode tertentu
V = jumlah akhir
n = jangka waktu
Secara umum rumusnya ditulis:
|
Dengan rumus perhitungan seperti
tersebut diatas , maka dapat disusun tabel bunga majemuk:
Tahun
|
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
1
|
1.010
|
1.020
|
1.030
|
1.040
|
1.050
|
1.060
|
1.070
|
2
|
1.020
|
1.040
|
1.061
|
1.082
|
1.102
|
1.12
|
1.145
|
3
|
1.030
|
1.061
|
1.093
|
1.125
|
1.158
|
1.191
|
1.225
|
4
|
1.041
|
1.082
|
1.126
|
1.70
|
1.216
|
1.262
|
1.311
|
5
|
1.051
|
1.104
|
1.159
|
1.217
|
1.276
|
1.338
|
1.403
|
Dengan menggunakan tabel bunga
majemuk seperti diatas akan sangat mudah bagi kita untuk menghitung jumlah uang
pada akhir suatu periode tertentu, yaitu dengan mengalikan jumlah uang pada
permulaan periode (P) dengan interest faktor (IF) yang terdapat dalam tabel
tersebut.
Contoh Soal :
1. Apabila
seorang pengusaha tekstil ingin berinvestasi dan dana investasinya diperoleh
dari pinjaman bank sebesar Rp. 10.000.000 untuk membeli mesin tekstil dengan
jangka waktu 5 tahun dengan bunga yang dikenakan sebesar 15 % per tahun. Berapa
jumlah yang harus dibayarkan oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5?
Penyelesaian
:
Vn =
P ( 1 + i )n
|
= 10.000.000 ( 1 + 0,15 )5
= 20.113.572
Jadi dapat
disimpulkan bahwa dengan meminjam uang dari Bank sebesar Rp. 10.000.000 pada
tahun ke 1 maka pada jatuh tempo akhir tahun ke 5 jumlah yang harus dibayar
perusahaan mencapai Rp. 20.113.572.
2. Misalnya
kita akan menghitung nilai majemuk dengan tabel majemuk dari uang sebesar Rp
2.000,00 selama 5 tahun atas dasar bunga majemuk 5% .
Penyelesaian
:
V = P.IF
V = 2000
(1.276)
= Rp
2.552,00
IF dicari
dalam tabel tersebut pada kolom bunga 5%, deretan ke bawah tahun ke 5
diketemukan angka; 1,276 dan kemudian ini dikalikan dengan jumlah uang pada
permulaan periode (P) yaitu Rp. 2.000,00.
Kalau nilai
majemuk dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang pada akhir suatu periode di
waktu mendatang, maka nilai sekarang sebaliknya dimaksudkan untuk menghitung
besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu
dari suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian.
Dengan
demikian kalau nilai majemuk menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari
sejumlah uang yang akan kita miliki sekarang atas dasar tingkat bunga tertentu,
nilai sekarang menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan
kita miliki beberapa waktu kemudian. Dengan demikian cara menghitung nilai
sekarang , adalah sebaliknya dari cara menghitung nilai majemuk, yaitu dengan
rumus :
|
Dengan rumus perhitungan seperti
tersebut diatas, maka dapat disusun tabel nilai
sekarang :
Tahun
|
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
1
|
0.990
|
0.980
|
0.971
|
0.962
|
0.952
|
0.943
|
0.935
|
2
|
0.980
|
0.961
|
0.943
|
0.925
|
0.907
|
0.890
|
0.873
|
3
|
0.971
|
0.942
|
0.915
|
0.889
|
0.864
|
0.840
|
0.816
|
4
|
0.961
|
0.924
|
0.889
|
0.855
|
0.823
|
0.792
|
0.763
|
5
|
0.951
|
0.906
|
0.863
|
0.822
|
0.784
|
0.747
|
0.713
|
Seperti halnya dengan tabel nilai
majemuk, maka kita pun dapat dengan mudah menghitung nilai sekarang
dari suatu jumlah uang yang akan diterima dalam beberapa waktu yang akan datang
dengan menggunakan tabel PV tersebut, yaitu dengan mengalikan jumlah uang pada
akhir periode ( V ) dengan interest factor ( IF ) yang terdapat dalam tabel PV
tersebut.
Contoh Soal :
1. Tentukan
berapa besarnya nilai sekarang ( present value ) dari uang sebesar Rp. 1.262,00
yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan datang atas dasar bunga
majemuk 6% ?
Penyelesaian
:
P = V
/ ( 1 + i )n
|
= 1.262 / ( 1 + 0,06 )4
= Rp. 1.000,00
Jadi dengan
perhitungan sederhana itu, uang Rp. 1.262,00 yang kita miliki sekarang kalau di
simpan di Bank dengan bunga majemuk 6% per tahunnya, jumlah pada akhir tahun
ke-4 adalah sebesar Rp. 1.262,00.
2. Tentukan
berapa besarnya nilai sekarang ( present value ) dari uang sebesar Rp. 1.262,00
yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan datang atas dasar bunga
majemuk 6%, hitunglah dengan menggunakan tabel PV.
Penyelesaian
:
P = V (IF)
= 1.262 ( 0,792 )
= Rp. 1.000,00
hun.
2.3. Nilai Majemuk Dari “Annuitas”
Suatu annuitas adalah dereten (series) pembayaran dengan jumlah uang
yang tetap selama sejumlah tahun tertentu. Setiap pembayaran dilakukan pada
akhir tahun. Apabila nilai majemuk dari masing-masing pembayaran dijumlahkan
totalnya adalah jumlah dari annuitas. Secara aljabar dapat dituliskan rumusnya
seperti dibawah ini, dimana Sn adalah
jumlah majemuk , R sebagai
penerimaan secara periodik, dan “n”
adalah panjangnya annuitas :
Sn = R1 ( I + i )n-1 +
R2 ( I + i ) n-2 + ……….+ R ( I + i )1 +
R ( I + i )0
= R [
( I + i )n-1+ ( I + i )n-2+ ……… + ( I + i )1 +
R ( I + i )0 ]
Dengan cara perhitungan yang sama
dapat kita menyusun tabel jumlah majemuk dari
suatu annuitas:
Tahun
|
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
1
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
1.000
|
2
|
2.010
|
2.020
|
2.030
|
2.040
|
2.050
|
2.060
|
2.070
|
3
|
3.030
|
3.060
|
3.091
|
3.091
|
3.152
|
3.184
|
3.215
|
4
|
4.060
|
4.122
|
4.184
|
4.246
|
4.310
|
4.375
|
4.440
|
5
|
5.101
|
5.204
|
5.309
|
5.416
|
5.526
|
5.526
|
5.637
|
Dengan tabel tersebut diatas kita
pun dapat dengan mudah menghitung jumlah annuity dari sederetan penabungan atau
pembayaran selama periode tertentu atas dasar bunga tertentu, dengan hanya
mengalikan setiap pembayaran dengan IF yang terdapat dalam tabel tersebut.
Contoh Soal :
1. Jika kita
menabung setiap tahunnya sebesar Rp. 1.000,00 selama 4 tahun dengan suku bunga
majemuk 6% per tahunnya. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama,
yang kedua pada akhir kedua dan seterusnya. Berapa jumlah majemuk ( compound
sum ) dari tabungan tersebut selama 4 tahun ?
Penyelesaian
:
Sn
= 1000 [( 1,06 )4-1 + ( 1,06 )4-2 + ( 1,06 )1 +
1 ]
= 1000 [( 1,06 )3 + ( 1,06 )2
+ ( 1,06 )1 + 1 ]
= 1000 [( 1,191 ) + ( 1,124 )
+ ( 1,06 ) + 1 ]
= 1000 ( 4,375 )
= Rp. 4.375,00
2. Dari soal
nomer 1 diatas hitunglah dengan menggunakan tabel
Penyelesaian
:
P = V (IF)
= 1000 (4,375 )
= Rp. 4.375,00
2.4. Nilai Sekarang Dari “Annuitas”
Cara
menghitung nilai sekarang dari suatu annuitas adalah sebaliknya dari menghitung
nilai majemuk dari suatu annuitas. Dengan demikian maka PV dari suatu anuitas
dari N tahun yang dinyatakan sebagai An dapat dituliskan persamaannya.
An = R (
) + R (
)2 + .............. + R (
)n
Dengan cara perhitungan yang sama
kita dapat menyusun tabel nilai sekarang dari suatu annuitas.
Tahun
|
1%
|
2%
|
3%
|
4%
|
5%
|
6%
|
7%
|
1
|
0.990
|
0.980
|
0.971
|
0.962
|
0.952
|
0.943
|
0.935
|
2
|
1.970
|
1.942
|
1.913
|
1.886
|
1.859
|
1.833
|
1.808
|
3
|
2.941
|
2.884
|
2.829
|
2.775
|
2.723
|
2.673
|
2.624
|
4
|
3.902
|
3.808
|
3.171
|
3.630
|
3.546
|
3.465
|
3.387
|
5
|
4.853
|
4.713
|
4.580
|
4.452
|
4.329
|
4.212
|
4.100
|
Apabila kita sudah mempunyai tabel
PV dari suatu annuity maka kita pun dapat menghitung dengan mudah jumlah PV
dari penerimaan – penerimaan atau annuitas selama periode tertentu dengan
mengalikan annuitas itu dengan IF yang terdapat dalam tabel tersebut. Menghitung
jumlah PV dari penerimaan-penerimaan yang tetap sama besarnya setiap tahunnya
adalah mudah, tetapi kalau jumlah setiap tahunnya berbeda-beda terpaksa kita
harus menghitungnya secara satu per satu.
Contoh Soal :
1. Seseorang
menawarkan kepada kita 4 tahun “annuity” dari Rp 1.000,00 setahunnya atas dasar
bunga 6% atau sejumlah uang tertentu sekarang. Berapa besarnya jumlah uang
tertentu sekarang atau dengan kata lain berapa “present value” dari jumlah penerimaan – penerimaan selama 4 tahun
tersebut ?
Penyelesaian
:
An = 1000 [
] + 1000[
]2 + 1000[
]3 + 1000 [
]4
=
+
+
+
= 943 + 890 +
840 + 792
= Rp 3.465,00
2. Dari contoh
soal diatas hitunglah dengan menggunakan tabel !
Penyelesaian
:
IF dapat
dicari dalam tabel pada kolom suku bunga 6% deretan ke-4 yaitu 3,465.
P = V ( IF )
= Rp 1000,00 ( 3,465 )
= Rp 3.465,00
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah
mempelajari tentang berbagai macam nilai waktu dari uang diatas dapat dipahami
bahwa konsep seperti Nilai
Majemuk merupakan penjumlahan dari uang pada
permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan sejumlah bunga yang diperoleh
selama periode tersebut. Nilai Sekarang dimaksudkan
untuk menghitung besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat
bunga tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian.
Nilai
Majemuk Dari Annuitas adalah dereten (series) pembayaran dengan
jumlah uang yang tetap selama sejumlah tahun tertentu. Setiap pembayaran
dilakukan pada akhir tahun. Nilai
Sekarang Dari Annuitas adalah nilai hari ini dari
pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu
yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus kita tabung dengan
tingkat bunga tertentu untuk mendapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur
dalam jangka waktu tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang.1995.Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta:
BPFE
https://jaizqurtbi.wordpress.com/2011/02/17/manajemen-keuangan/; diakses
pada tanggal 30 Maret 2017
http://admisibisnis.blogspot.co.id/2013/07/faktor-bunga-dalam-pembelanjaan.html;
diakses pada
tanggal 30 Maret 2017
https://jaizqurtubi.wordpress.com/2011/02/17/manajemen-keuangan/
If you're looking to lose pounds then you need to start using this totally brand new custom keto plan.
BalasHapusTo create this keto diet, licensed nutritionists, personal trainers, and professional cooks have united to produce keto meal plans that are powerful, suitable, money-efficient, and satisfying.
Since their first launch in January 2019, thousands of individuals have already completely transformed their figure and health with the benefits a great keto plan can provide.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones offered by the keto plan.