Makalah ini untuk memehuni
tugas matakuliah manajemen semester II
Dosen pengampu Hutomo Rusdianto
S.E M.Ba Q.Wm
Dra. Hj. Panca Winahayuningsih.
M.M

Kelas 2F
Disusun Oleh
![]() |
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
PO.BOX.
53 Gondangmanis Bae Kudus, Telp: (0291) 438229 ext. 123, Fax: (0291) 437198,
Website www.umk.ac.id
Kata Pengantar
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini pada waktu yang telah di tentukan dan makalah ini sebagai syarat
salah satu tugas mata kuliah Manajemen yang berjudul “Berbagai
Fundamental Perencanaan Manajemen Strategi”.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,sehingga
penyusun mengharap kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terkait dalam proses pembuatan makalah ini,sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
kritik serta saran sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar...................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang................................................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN.................................................................................. 2
2.1 Permasalahan dan Rumusan Masalah................................................................ 2
2.2
Tujuan Makalah................................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................... 4
3.1 Definisi
Perencanaan......................................................................................... 4
3.2 Tahap-tahap Dasar Perencanaan........................................................................ 4
3.3 Alasan-alasan Perlunya Perencanaan................................................................. 5
3.4
Hubungan Perencanaan dengan Fungsi-fungsi Manajemen Lainya.................. 6
3.5 Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana.................................................................. 7
3.6 Faktor Waktu dan Perencanaan......................................................................... 9
3.7
Perencanaan Strategik........................................................................................ 10
3.8
Hambatan
apa saja yang ada dalam perencanaan
dan bagaimana cara mengatasinya..................................................................... 12
3.9 Kriteria
Penilaian Efektifitas Rencana............................................................... 14
BAB IV STUDI KASUS........................................................................................ 15
MANAJEMEN STRATEGIK “PT. SIDO MUNCUL Tbk”...................... 15
Diskripsi singkat
PT. Sido Muncul................................................................... 15
Efisiensi dan
efektifitas PT. Sido Muncul........................................................ 17
Fungsi manajemen
yang dilakukan................................................................... 19
Lingkungan
internal dan eksternal PT. Sido Muncul....................................... 20
Bagian manajemen
dan aktivitasnya................................................................. 24
Analisis SWOT................................................................................................. 26
Penerapan 4P
dalam PT.Sido Muncul.............................................................. 28
Analisa.............................................................................................................. 29
BAB V PENUTUP................................................................................................. 30
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 30
5.2 Saran.................................................................................................................. 30
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 31
BAB I
PENDAHULUAN
3.10
Latar Belakang
Setiap organisasi perlu
melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik
perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi
ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis
dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Permasalahan dan
Rumusan Masalah
Dalam era globalisasi
ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis
dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). Pokok pembahasan pada
makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan
proses yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah
pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis. Perencanaan
yang efektif dan efisien akan menghasilkan suatu profit tersendiri bagi
perusahaan yang sukses menjalankan rencananya. Dalam globalisasi memang tidak
dipungkiri persaingan antar pelaku usaha memang sangat ketat, misalnya saat
MEA/AEC dibuka pada awal tahun 2016 lalu, sedikit demisedikit efek dari ikutnya
Indonesia dalam MEA/AEC semakin tampak. Dari mengucurnya produk-produk asing
dengan bebas, tenaga expatriate yang semakin melalang buana masuk ke negeri
kita. Dalam hal ini selaku pelaku usaha haruslah berfikir untuk membuat suatu
rencana atau planning yang seefektif dan effisien mungkin supaya usahanya tidak
kalah saing dipasaran dan mampu tumbuh dikala efek MEA/AEC yang semakin kuat.
Dari masalah yang sangat
krusial tersebut kelompok kami akan membahas bagaimana cara membuat perencanaan
yang strategi dan dari perencanaan tersebut kita dapat mengimplementasikan
kehidupan sehari-hari maupun dalam perusahaan. Dan ini adalah rumusan masalah yang akan kita ambil dan akan kita bahas secara
runtut:
- Apa pengertian perencanaan.
- Tahap-tahap dasar perencanaan.
- Alasan perlunya perencanaan.
- Hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
- Apa saja tipe-tipe perencanaan dan rencana.
- Faktor waktu dan perencanaan.
- Perencaan yang strategik.
- Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya.
- Kriteria penelinaian efektifitas rencana.
2.2 Tujuan Makalah
Tujuan
dari dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Dapat
mengetahui defines dari perencanaan.
2. Memahami
dasar dari tahap-tahap perencanaan.
3. Mengetahui
mengapa dalam usaha perlu
sebuah perencanaan.
4. Mengetahui hubungan perencanaan dengan
fungsi-fungsi manajemen lainnya.
5. Mengerti
akan tipe-tipe perencanaan dalam
sebuah rencana.
6. Mengerti
dengan faktor waktu dalam perencanaan.
7. Dapat
mengimplementasikan perencaan yang strategik.
8. Membuat
kita semakin paham akan hambatan
yang ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.
9. Mengetahui
kriteria penelinaian efektifitas dalam suatu rencana.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu
yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada masa rencana dibuat.
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana
tersebut telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama
proses implemantasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan
modifikasi agar tetap guna. “Perencanaan kembali” kadang-kadang dapat menjadi
faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan
situasi dna kondisi baru secepat mungkin. Salah satu aspek penting dalam
perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai
tahap dalam proses perencanaan.
3.2 Tahap-tahap
Dasar Perencanaan
Empat tahap dasar perencanaan :
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai
dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya
yang ada secara tidak efektif.
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Menganalisa keadaan perusahaan
saat ini, karena tujuan yang dibuat perusahaan akan menyangkut atau berpengaruh
pada waktu saat ini, dan keadaan saat ini menjadi tolak ukur untuk lebih baik
lagi pada waktu yang akan datang.
Tahap 3 : Mengidentifkiasikan segala kemudahan dan hambatan. Hal ini
bertujuan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh
karena itu perlu diketahui faktor-faktor intern dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi diwaktu mendatang adalah bagian ensensi dari proses
perencanaan.
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antara berbagai alternatif yang
ada.
3.3
Alasan-alasan Perlunya Perencanaan
Maksud utama dari sebuah perencanaan adalah melihat bahwa program-program
dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan diwaktu yang akan datang yaitu
meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Perencanaan organisasi harus
aktif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan
bereaksi terhadap lingkungannya tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia
usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya
perencanaan. Perencanaan dilakukkan untuk mencapai
1.
Protective benefits yang
dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadi kesalahan dalam pembuatan
keputusan.
2.
Positive benefit dalam
bentuk meningkatkanya keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi
Manfaat perencanaan meliputi
1.
Membantu
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan (pasar).
2.
Membantu
dalam penyesuaian pada masalah-masalah utama.
3.
Memungkinkan
manajer memahami memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
4.
Membantu
penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5.
Memberikan
cara pemberian perintah untuk beroperasi.
6.
Memudahkan
dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi.
7.
Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami.
8.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
9.
Menghemat
waktu, usaha dan dana.
Kelemahan Perencanaan juga
mempunyai beberapa kelemahan, meliputi
1.
Pekerjaan
yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata.
2.
Perencanaan
cenderung menunda kegiatan.
3.
Perencanaan
mungkin terlalu membatasi untuk berinisiatif dan berinovasi.
4.
Kadang
hasil paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan
penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.
5.
Ada
rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Meskipun perencanaan mempunyai
kelemahan-kelemahan, manfaat-manfaat yang didapat
3.4 Hubungan Perencanaan dengan
Fungsi-fungsi Manajemen Lainya
Fungsi
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah
saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik
dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Pengarahan
Fungsi
pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber
daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan
memotivasi karyawan.
Pengawasan
Perencanaan
dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut sebagai
“kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah
untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
3.5 Tipe-tipe Perencanaan dan Rencana
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam
bebberapa cara yang berbeda. Cara pengklasifikasian perencanaan akan menentukan
isi rencana dan bagaimana perencanaan itu dilakukan. Meskipun proses dasar
perencanaan adalah sama bagi setiap manajer, dalam praktek perencanaan dapat
mengambil berbagai bentuk. Ini disebabkan beberapa alasan. Pertama, perbedaan
tipe organisasi mempunyai perbedaan misi (maksud), di maria pendekatan
perencanaan yang digunakan berbeda pula. Kedua, bahkan dalam suatu organisasi yang
dibutuhkan tipe-tipe perencanaan yang berbeda untuk waktu-waktu berbeda. Ketiga, manajer-manajer yang berlainan akan
mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.
Ada beberapa macam tipe/jenis perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi, yaitu:
A.
Jenis perencanaan menurut prosesnya:
1.
Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkan-kebijakan saja, tentang
garis besar atau pokok dan bersifat umum. Mengenai
apa dan bagaimana melaksanakan
kebijakanitu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
2.
Program Planning, merupakan perincian dan penjelasan dari pada
policy planning. Dalam perencanaan ini biasanya memuat, hal-hal berikut:
a.
Ikhtisar
tugas-tugas yang harus dikerjakan.
b.
Sumber-sumber
dan bahan-bahan yang dapat digunakan.
c.
Biaya,
personalia, situasi dan kondisi pekerjaan.
d.
Prosedur
kerja yang harus dipatuhi.
e.
Struktur
organisasi yang harus dipenuhi.
3.
Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang
bersifat teknis seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai
tujuan yang lebih tinggi. Hal-hal yang
seringkali dimuat dalam perencanaan ini adalah:
a.
Analisa daripada program perencanaan.
b.
Penetapan prosedur kerja.
c.
Metode-metode kerja.
d.
Tenaga-tenaga pelaksana.
e.
Waktu, dan sebagainya.
B.
Jenis
perencanaan menurut jangka waktunya
1.
Long Range Planning,
yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan
waktu lebih dari tiga tahun.
2.
Intermediate
Planning, yaitu perencanaan jangka menengah yang waktu pelaksanaanya
membutuhkan waktu antara satu hingga
tiga tahun.
3.
Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yangpelaksanaannya
membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun.
C.
Jenis perencanaan menurut wilayah
pelaksanaannya
1.
National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan
bagiseluruh wilayah negara.
2.
Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah.
3.
Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang
sangat terbatas.
D.
Jenis perencanaan menurut penggunaannya
1.
Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya
untuksekali pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telah tercapai,
maka tidak akan digunakan lagi.
2.
Repeats
Planning/Standing Plans, yaitu perencanaan yang dipakai secara berulang-ulang, walaupun
sudah dilaksanakan berkali-kali.
E.
Jenis
perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan
1.
General
Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besa rdan
menyeluruh untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas.
Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahun pelajaran.
2.
Special
(Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai keegiatan khusus, misalnya
perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan
belajar dikelas IPS.
F.
Jenis Perencanaan Menurut James Af
Stoner dan R . Edward Freeman, 1994
1.
Perencanan strategis, perencanaan yang dilakukan oleh
para manajer puncak dan menengah untuk mencapai tujuan organisasi yang
lebih luas,
2.
Perencanaan operasional, perencanaan yang memperlihatkan
bagaimana perencanan strategis akan diimplementasikan dalam kegiatan
sehari hari.
3.6 Faktor
Waktu dan Perencanaan
Faktor waktu mempunyai
pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal. Pertama, waktu
sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif. Kedua, waktu sering
diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa
informasi lengkap tentang variabel-variabel dan altematif-altematif, karena waktu
diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. Ketiga,
jumlah (atau rentangan) waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
Karena jangka waktu yang
berbeda-beda antara satu organisasi dengan organisasi lain, maka sulit
menentukan secara tepat suatu rencana tertentu sebagai rencana jangka panjang,
menengah atau pendek. Rencana juga berubah dari jangka panjang menjadi jangka perndek
sesuai dengan perjalanan waktu. Sehingga bahasan tentang jangka waktu di atas hanyalah
sebagaipedoman kasar.
Faktor waktu lainnya
yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus
ditinjau kembali dan dipei baiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia
dan derajat ke tetapan perencanaan manajemen. Hubungan yang sering dijumpai adalah
: semakin panjang jangka waktu suatu rencana, semakin panjang periode untuk
peninjauan kembali dan perbaikan. Juga, semakin penting rencana terhadap
kebethasilan organisasi, semakin sering di teliti dan diperhatikan.
3.7
Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik (strategic planning)
adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi; penentuan strategi,
kebijaksanaan dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan
tersebut; dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa
strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas
perencanaan strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun
dan digunakan untuk merientukan dan mencapai tujuan-tujuan- organisasi. Ada
tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategik. Pertama, perencanaan
strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil Kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan kegiatan manajer dan organisasi. Perencanaan strategik tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi; akan tetapi perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis.
strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil Kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan kegiatan manajer dan organisasi. Perencanaan strategik tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi; akan tetapi perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis.
Perencanaan strategik
menjadi semakin penting akhir-akhir ini. Para manajer menyadari bahwa perumusan
tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jeias akan lebih dapat memberikan
arah dan pedoman bagi organisasinya. Sebagai hasilnya, organisasi berfungsi
lebih baik dan menjadi lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan.
Dengan perencanaan strategik, konsep organisasi menjadi lebih jeias,
sehingga memungkinkan manajer untuk merumuskan rencana-rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi arah organisasi mencapai tujuannya. Di samping itu, perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah pentingnya perencanaan strategik, seperti : (1) kenaikan tingkat perubahan teknologi, (2) pertumbuhan kompleksitas pekerjaan manajerial, (3) peningkatan kompleksitas lingkungan ekstemal, dan (4) semakin panjangnya tenggang waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Dengan perencanaan strategik, konsep organisasi menjadi lebih jeias,
sehingga memungkinkan manajer untuk merumuskan rencana-rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi arah organisasi mencapai tujuannya. Di samping itu, perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah pentingnya perencanaan strategik, seperti : (1) kenaikan tingkat perubahan teknologi, (2) pertumbuhan kompleksitas pekerjaan manajerial, (3) peningkatan kompleksitas lingkungan ekstemal, dan (4) semakin panjangnya tenggang waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil di waktu yang akan datang.
Proses
perencanaan strategik
Pendekatan perencanaan
strategik (atau dapat disebut “manajemen strategik”) merupakan penetapan
serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi
strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sebagai model umum, langkah-langkah dari proses penyusunan yang dibahas dapat diterapkan dengan berbagai modifikasi,
pada proses perencanaan strategik setiap organisasi, baik organisasi besar,
kecil,berorientasi laba ataupun bukan berorientasi laba. Secara ringkas
langkah-langkah proses penyusunan strategik dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Penentuan misi dan tujuan
2.
Pengembangan profil perusahaan
3.
Analisa lingkungan eksternal
4.
Analisa internal perusahaan
5.
Identifikasi
kesempatan dan ancaman stategik
6.
Pembuatan
keputusan stategik
7.
Pengembangan
strategik perusahaan
8.
Implementasi
strategik
9.
Penjualan
kembali dan evaluasi
Berbagai kebaikan dan kelemahan
perencanaan strategik
Kebaikan
perencanaan strategik meliputi
1. Memberi pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan
organisasi.
2. Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan.
3. Analisa yang hati-hati dari perencanaan strategik
memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan
untuk membuat keputusan-keputusan yang baik.
4. Meminimumkan kemungkinan kesalahan.
Kelemahan-kelemahan
perencanaan strategik meliputi
1. Memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang
cukup besar.
2. Cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan
yang paling rasional dan bebas resiko.
3.8 Hambatan
apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya
Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan
Efektifitas
penting bagi seorang manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang
efektif manajer mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama
dalam pengembangan rencana yang efektif, yaitu :
·
Penolakan
dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana
untuk mencapainya.
David A.
Kolb dan kawan-kawan mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu-ragu atau seringkali gagal dalam menetapakan tujuan
organisasi
a. Keengganan melepaskan tujuan alternative
b. Ketakutan
akan kegagalan
c. Minimnya
pengetahuan tentang organisasi
d. Minimnya
pengetahuan tentang lingkungan
e. Kurangnya
percaya diri
·
Keengganan yang lazim dari
para anggota organisasi untuk menerima rencana karena perubahan yang akan
ditimbulkan.
Terdapat tiga alasan mengapa
anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang akan terjadi.
a.
Ketidakpastian
mengenai sebab dan akibat dari perubahan
b.
Kengganan untuk melepaskan
keuntungan yang ada
c. Kesadaran
akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan
Perncanaan
1. Pemahaman Maksud Tujuan dan
Rencana
Salah satu cara terbaik untuk
memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah dengan maksud
dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat keterbatasan pada
efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana. Dan penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif
tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian diharapkan
dari waktu ke waktu.
2.
Komunikasi
dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada
tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus dikomunikasikan kepada pihak
yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam proses perencanaan
seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan bagaimana
strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana
harus didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang
hampir selalu memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan dan karena
mereka yang akan mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat
penting orang biasanya lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya
mereka bantu, bahkan
ketika suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf
perencanaan, manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya
dilibatkan dalam proses perencanaan.
3.
Konsistensi,
revisi, dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten
baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi horizotal berarti
bahwa tujan seharusnya konsisten diseluruh organisasi atau dari satu departemen
ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal berarti bahwa
tujuan seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah
organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus
selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis,
tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala.
Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi
yang semakin sering.
4.
Sistem
Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya
diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana yang efektif,
maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang berasal dari
faktor-faktor di luar pengendalian manajemen.
3.9
Kriteria
Penilaian Efektifitas Rencana
Beberapa kriteria dapat
digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup :
1. Kegunaan.
Supaya berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang lain,
suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
2. Ketetapan
dan obyektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah
jelas, ringkas, nyata dan akurat.
3. Ruang
lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan
dan konsistensi.
4. Efektivitas
biaya. Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah menyangkut waktu,
usaha, dan aliran emosional.
5. Akuntabilitas
(tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan
dan tanggung jawab atas implementasi rencana)
6. Ketepatan
waktu.
BAB IV
STUDI KASUS
Keterangan :
Analisis
SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat
faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)
MANAJEMEN STRATEGIK
PT. SIDO MUNCUL Tbk
1.
Diskripsi
singkat PT. Sido Muncul
Sido muncul adalah perusahaan jamu herbal yang telah
berdiri sejak tahun 1951, yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern
yang selalu berupaya untuk memberikan produk-produk terbaik dan menyehatkan
bagi seluruh konsumennya, dengan tetap menggunakan bahan-bahan alamiah yang berkualitas
tinggi dan segar.
SidoMuncul juga mengembangkan penelitian, ilmu
pengetahuan, dan teknologi dalam menjalankan proses-proses produksi untuk
setiap produk yang akan dijual, dan terus menciptakan inovasi berupa
temuan-temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat.
Visi
dari PT. Sido Muncul
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat dan lingkungan.
Misi
dari PT. sido muncul
a. Meningkatkan
mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
b. Mengembangkan
research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan
bahan-bahan alami.
c. Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup
sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional
d. Ikut
mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan
pengobatan tradisional.
Sejarah
PT.Sidomuncul
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah
tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan
dibantu oleh tiga orang karyawan. Karena banyaknya permintaan terhadap kemasan
jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang
praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada
tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti
"Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan
produk pertama dan menjadi andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu
Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun
selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl.
Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang
besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik
dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang dan memulai
melakukan modernisasi pabrik. Pada tanggal 11 November 2000, PT Sido
Muncul meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih luas dan modern
dengan melengkapi mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah
sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari
2000 orang ). serta memperoleh penghargaan dari Menteri Kesehatan sebagai Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul
sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lalu pada tanggal 10
Pebruari 2010 acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal
seluas 3.000 m2.
Tujuan
organisasi
Organisasi yang diterapkan adalah organisasi
laba,yang berarti suatu organisasi yang salah satu tujuannya adalah mendapatkan
laba dalam kegiatannya atau produksinya.
PT. Sido Muncul untuk mengejar kesuksesannya
berupaya agar produk yang dibuat terus laku di pasaran dengan selalu
melakukan inovasi dalam berproduksi dan tetap berkualitas tinggi sehingga
produk yang dijual akan terus mendatangkan keuntungan.
Lain-lain
Mengenai logo yang menjadi simbol PT. Sido Muncul
berupa gambar seorang ibu dengan satu orang anak adalah gambar dari Ny. Rahkmat
Sulistio dan Bapak Irwan Hidayat. Ny. Rakhmat Sulistio merupakan pendiri Jamu
Sido Muncul, sedangkan Irwan Hidayat adalah cucu dari Ny Rakhmat Sulistio yang
pada saat itu baru berusia 4 tahun.
2.
Efisiensi
dan efektifitas PT. Sido Muncul
Proses
produksi
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang
pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC
(Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan
kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan
baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian
disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling,
baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak
diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah
proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin dua
line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging
sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel.
Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk
didistribusikan.
Hasil
produksi
·
Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima
Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.
·
Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin
Ekstra Hangat
·
Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
·
Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin
Flu
·
Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
Sistem
Efisiensi Yang Dilakukan
Dengan menggunakan system padat modal dan juga padat
karya Sido Muncul cenderung mempunyai pengeluaran yang banyak terutama beban
gaji dan juga perbaikan mesin.
Performance Yang Didapatkan
Produk yang dihasilkan lebih banyak sehingga dapat
menutupi semua pengeluaran serta memperoleh laba yang besar dan Perusahaan Sido
Muncul menghasilkan produk higienis dan bermutu baik yang telah di kenal oleh
masyarakat sejak saat 2002.
System
efektifitas yang dilakukan
Walau mempunyai pengeluaran yang besar tapi hasil
produk yang dikeluarkan akan memperoleh laba yang tinggi per hari nya,karena
produk yang dihasilkan juga berjumlah sangat banyak melebihi perusahaan jamu
lainnya sehingga keberlangsungan usahanya tidak mengalami kemunduran dan pastinya ikut serta dalam mengurangi
pengangguran di Indonesia.
System
ekonomis yang dilakukan
Laba yang dihasilkan akan menjadi lebih banyak
karena bahan baku yang digunakan ber bahan alami sehingga tidak memerlukan
modal yang besar. Dengan selalu menggunakan bahan dari alam yang berkualitas
tinggi dan juga melakukan proses penanaman kembali,Sido Muncul ikut serta dalam
membudidayakan konservasi di Indonesia.
3.
Fungsi
manajemen yang dilakukan
·
Fungsi planning
Perencanaan jangka panjang
Fokus
pada obat alam, ekspansi keluar pasar Indonesia, pengembangan brand
produk-produk sesuai kebutuhan pasar ,dengan memperkuat pasar dalam negeri,
meningkatkan kapasitas pabrik, Brand Product (Kuku Bima Energi, Tolak Angin, Jamu
Komplit) dan lain nya dan dapat terus melakukan inovasi dalam berproduksi yang
akan terus laris di pasar nasional maupun internasional. PT. Sido Muncul,juga memplanningkan
pembuatan pabrik baru yang ditarget kan pada akhir tahun 2014. Dikarenakan untuk menunjang produksi yang
semakin besar.
PT.Sido
Muncul bekerja sama dengan Developer
PT. Sakti Berkembang untuk membangun pabrik baru di daerah Semarang, Jawa
Tengah, dengan melakukan pembelian tanah lalu akan dilakukan pembangun
Perusahaan oleh Developer PT. Sakti
Berkembang
·
Fungsi organizing
Fungsi
yang digunakan adalah fungsi organisasi laba karena di setiap produksi nya PT.
Sido Muncul berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan biaya minimum
untuk keberlangsungan usaha PT. Sido Muncul.
·
Fungsi actuating
Beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul untuk melakukan transformasi dari
perusahaan lokal menjadi nasional dan International adalah :
1. PT.
Sido Muncul melakukan
scan perubahan lingkungan dengan baik dan menyadari bahwa masyarakat Indonesia
membutuhkan obat-obatan dan suplemen tradisional.
2. PT.
Sido Muncul juga mampu
melihat dan mengantisipasi perkembangan pasar dengan melakukan perluasan
kapasitas produksi untuk mengantisipasi permintaan produk yang semakin
meningkat.
3. PT.
Sido Muncul selalu
inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri.
4. PT.
Sido Muncul selalu
melakukan kegiatan aktivasi komunikasi produknya kepada masyarakat Indonesia
dengan konsisten dan selalu menggali keunikan-keunikan, potensi budaya
serta keindahan alam Indonesia untuk kegiatan promosi produk perusahaan.
5. PT.
SidoMuncul memiliki sistem yang kuat untuk dapat mengintegrasikan seluruh
kegiatan perusahaan dengan baik dan tepat.
6. PT.
Sido Muncul memiliki SDM yang berkualitas untuk menghasilkan produk, strategy
marketing yang berkualitas dan terbukti dengan banyaknya penghargaan yang
diterima oleh perusahaan, seperti : Best Encouragement Product 2003, Solo
Customer Satisfaction Index 2003, Best Brand 2003, Kehati Award 2001 dan masih
banyak lagi penghargaan yang diterima oleh perusahaan.
·
Fungsi controlling
Fungsi
pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
1. Pemisahan
kotoran (penyortiran)
2. Pemotongan,
guna mempermudah proses penghalusan
3. Pencucian
kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
4. Dikeringkan
menggunakan oven
5. Penyortiran
bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih
6. Masuk
dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku
memenuhi standar
4.
Lingkungan
internal dan eksternal PT. Sido Muncul
Analisis
Lingkungan Internal
1. Ringkasan
profil
Sido Muncul bermula dari sebuah industri
rumahan pada tahun 1940, yang dikelola Ny Rahmat Sulistio di Yogyakarta dengan
hanya dibantu tiga karyawan, selanjutnya seiring dengan perkembangan jaman.
Pada tahun 1951 didirikan perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul yang
berarti “Impian yang terwujud” di Semarang. Dengan produk pertama dan andalan
adalah jamu Tolak Angin produk Ny. Rahmat mulai mendapat tempat di hati
masyarakat.
Dalam perkembangannya, pabrik ini tidak
mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang
terus meningkat dan guna mengakomodasi permintaan pasar pabrik mulai dilengkapi
dengan mesin-mesin modern. Untuk
mengantisipasi di masa mendatang dirasa perlu untuk membantu pabrik yang lebih
besar dan modern. Maka, pada tahun 1997 dimulai pembangunan pabrik baru di
Klepu, Ungaran. Pabrik
baru tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Indonesia
pada 11 November 2000. Saat
di resmikan, Sido Muncul mendapat dua sertifikat, yaitu cara Pembuatan Obat
Tradisional (CPOT) dan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) setara dengan
farmasi. Sertifikat inilah yang menjadikan Sido Muncul sebagai satu-satunya
pabrik jamu yang berstandar farmasi.
2.
Professional
Perusahaan sido muncul mempunyai tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu, konsultan yang ahli dibidangnya. Perusahaan
sidomuncul tidak ingin menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, untuk
menangani limbah air dipasang instalasi pengolahan air lembah sehingga air
limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan diolah menjadi pupuk
organic yang bias digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan
limbah tersebut, diharapkan PT Sidomuncul menjadi perusahaan yang ramah
lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur.
3.
People/karyawan
Dalam meningkatkan produknya PT Sido
Muncul didukung oleh karyawan yang mempunyai keahlian sehingga menjadikan
perusahaan lebih berkonsentrasi dan inovatif . Untuk meningkatkan kemampuan
para karyawannya diberikan kesempatan mengikuti pelatihan kursus maupun seminar
sehingga seluruh karyawan dapat melakukan perbaikan dan pembaharuan. Saat ini karyawan Sido Muncul berjumlah
lebih dari 2000 dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai
keahlian, kemampuan, dan kapasitas nya masing-masing.Seperti manajer, super
visor, karyawan produksi,dll. Untuk
mendukung pengembangan PT Sido Muncul juga merekrut konsultan yang ahli dibidang
nya,seperti apoteker, dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis.
4.
Peran Public/masyarakat sekitar
Diharapkan masyarakat dapat memberikan
kritik saran untuk mengembangkan produk-produk sidomuncul.
5.
Fasilitas
Perusahaan sidomuncul memiliki fasilitas pabrik
yang lengkap. Fasilitasnya antara lain.
·
Laboratorium :
Laboratorium
instrumentasi
Laboratorium
farmakologi
Laboratorium
formulasi
Laboratorium
famakognost
Laboratorium
stabilitas
Laboratorium
kimia
·
Kebun percobaan dan budaya tanaman obat
·
Extraction
centre
·
Pengolahan air bersih
·
Pengolahan air limbah
·
Perpustakaan
·
Klinik holistic.
Sumber
daya manusia yang berkualitas, mempunyai agrowisata yang digunakan untuk
mengoleksi tanaman dan perusahaan Sido muncul merupakan perusahaan jamu pertama
di Indonesia.
6.
Penghargaan
Penghargaan yang diterima Sido Muncul
Golden Brand Award untuk produk Kuku Bima tahun 2005, penghargaan merk dagang
unggulan Indonesia 2003, meraih cakram aword untuk kategori pengiklanan terbaik
tahun 2002.
7. Manajer-manajer
yang digunakan PT. Sido muncul
Manajer pemasaran, Manajer keuangan, Manajer operasional, Manajer personalia, Manajer administrasi, Manajer peneliti dan pengembangan
Analisis
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Tugas
1.
Pemasok
PT Sido Muncul, mendapatkan bahan baku
diperoleh dari pemasok luar/pengumpul dalam bentuk kering yang berasal dari
Wonogiri, Purwokerto, Purworejo, Ambarawa dan Jawa Timur. Bentuk bahan baku
berupa daun atau rimpang. Proses pembelian dilakukan setiap panen raya
2.
Pesaing
Perusahaan-perusahaan pesaing perusahaan
Sido Muncul antara lain :
PT Air Mancur (Produsen jamu dan kosmetika air mancur), PT Industri jamu Borobudur, PT jamu Iboe Jaya, PT Industri jamu Jago,
PT jamu Indonesia Simona, Dan
lain-lain perusahaan farmasi
3.
Perantara
Perusahaan Sido Muncul mempunyai banyak
distributor untuk memasarkan produknya kepada konsumen seperti :
·
Toko obat
·
Apotik
·
Toko klontong
·
Swalayan
·
Warung jamu
·
Asongan
·
Dan toko kecil lainnya
4.
Pelanggan
Perusahaan Sido
Muncul telah mempunyai pelanggan dari masyarakat kelas atas menengah dan kebawah
karena biasanya masyarakat lebih memilih produk herbal atau alami dari pada
obat-obatan yang mengandung zat kimia karena pada obat-obatan zat kimia akan
menimbulkan efek samping terhadap tubuh.
5.
Publik
Jamu biasanya lebih
banyak di konsumsi oleh masyarakat pedesaan atau masyarakat tradisional karena
jamu dibuat berdasarkan pengalaman dari nenek moyang yang turun menurun. Sehingga
perusahaan Sido Muncul mengambil pengalaman tersebut kemudian memproduksi
berbagai jenis jamu yang dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit tanpa
menimbulkan efek samping.
Lingkungan Umum
1.
Lingkungan ekonomi
·
Ketidak seimbangan pasar terhadap harga
bahan baku menyebabkan produksi jamu tidak dapat memproduksi maju mundurnya
suatu usaha.
·
Besar kecilnya pajak yang wajib
dikeluarkan berdasarkan industri yang dibangun sangat mempengaruhi maju
mundurnya suatu usaha. Pajak yang dikenakan atas industri ini berupa PPh, PBB,
Bea Cukai dan lain-lain.
·
Beban biaya yang dikeluarkan claim dari
pajak antara lain retribusi, beban penggunaan listrik bagi industri, beban
angkut dan lain-lain.
2.
Lingkungan alam
·
Bangkitnya gerakan lingkungan
·
Mengolah limbah menjadi limbang ramah
lingkungan
3.
Lingkungan tehnologi
Tehnologi yang dimiliki perusahaan Sido
Muncul sangat mempengaruhi produk –produk yang dihasilkan. Perusahaan Sido
Muncul di pasaran mempunyai tempat yang bagus sehingga Sido Muncul sangat
mempengaruhi peredaran jamu di Indonesia.
4.
Lingkungan politik
Setiap perusahaan pasti diatur oleh
undang-undang. Perusahaan sido muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu yang
berstandar farmasi UU RI no 7 tahun 1963 tentang farmasi, pasal 4 tentang
produksi dan distribusi perbekalan di bidang farmasi di tetapkan dengan
peraturan. Perundang-undangan misalkan tentang perihal impor/ekspor penyedia
obat-obatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Hal-hal mengenai konsumsi
dan pekerjaan kerfarmasian diatur dengan peraturan menteri kesehatan.
5.
Lingkungan kulturan
Perusahaan Sido Muncul dalam pembuatan
produk-produknya menggunakan bahan-bahan alami atau herbal dan mengolahnya
dengan tradisional.
Bagian
manajemen dan aktivitasnya
·
Analisis Strategi Pemasaran PT Sido
Muncul
Penjualan
produk PT Sido Muncul diprediksikan selama tahun ini meningkat sekitar 25%
dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan nilainya akan naik 35%, terkait
dengan kenaikan harga sejumlah produk. Permintaan
dari pasar dalam negeri yang cukup baik membuat persentase ekspor produk Sido
Muncul turun yakni hanya sebanyak 5% dari seluruh produk yang dijual. Namun,
dari segi volume, kinerja ekspor selama tahun ini justru naik dua kali lipat
dibandingkan dengan tahun lalu."Pasar ekspor masih bagus, tetapi
permintaan di pasar domestik juga masih bertumbuh dengan baik, sehingga kami
tetap memfokuskan pasar lokal." Untuk
menarik konsumennya, PT Sido Muncul mengeluarkan beberapa macam kemasan yang
mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. Di samping itu kemasan dari produk
produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan oleh konsumenya. Dengan
adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk mereka, masyarakat lebih
antusias untuk mengkonsumsi produk mereka. PT
sidomuncul menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang bervariasi dan
terjangkau. Dan dapat dinikmati oleh berbagai konsumen. Dengan harga yang
terjangkau tentu saja Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat di temukan di mana
saja. Karena produk mereka lebih menekankan kepada produk tradisional (jamu)
namun di kelola secara modern
·
Pemasaran yang dilakukan atau Marketing
Mix
Dilakukan
melalui penyaluran ke agen-agen.PT Sidomuncul memiliki 4 konsep pemasaran yaitu
(product,promotion,price and place).Di PT Sido Muncul apabila ada produk yang
tidak terjual di gudang sementara sudah mendekati masa ED (expired data) atau
sudah ED maka perusahaan akan segera menukarkan kembali ke kantor pusat dengan
produk baru yang sejenis dalam jumlah yang sama.
·
Alternatif Strategi pemasaran
PT
Sido Muncul hendaknya menggunakan S (Strenghth) untuk mengatasi T (Threatment),
sehingga PT Sido Muncul melakukan difersifikasi produk. Hal ini selaras dengan strategi yang
telah digunakan PT Sido Muncul saat ini, yaitu dengan cara memproduksi berbagai
produk diantaranya :
Kuku
Bima (8 macam), Tolak
Angin (3 Macam), Permen
(2 Macam), Jamu
Tradisional (56 macam), Jamu
Komplit Instan (4 macam), Jamu
Komplit (6 macam), Food
Suplemen (34 macam), Minuman
Kesehatan (17 macam)
·
Penerapan STP dalam Sido Muncul
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketing (segmenting,
targeting, positioning) yang dilakukan Tolak Angin cair dan persepsi konsumen
berkiatan dengan penerapan strategi tersebut. Metode Penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif pada perusahaan dan
kuantitatif pada konsumen sido muncul
A. SEGMENTING
Perusahaan melakukan segementasi untuk
masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan, modern, berpendidikan tinggi,
kelas sosial menengah keatas dan gaya hidup tinggi.
B. TARGETING
Target pasar model, artis, kalangan
akademisi, mahasiswa, anak muda etnis Tionghoa, orang yang memiliki prestasi
dibidangnya, pengusaha ataupun karyawan kantor
C. POSITIONING
Memposisikan produk yang simpel dan praktis dimana
konsumennya adalah orang yang menyukai jamu bukan karena rasa dan ritualnya
tetapi manfaatnya.
Analisis
SWOT
Ringkasan SWOT
A. Strength (kekuatan)
1. Keahlian
dalam inovasi produk
2. Produksi
rendah biaya
3. Jangkauan
distribusi luas
4. Kecepatan
dalam menjangkau konsumen
5. Brand
yang sudah terkenal
6. SDM
yang handal
PT
Sidomuncul di dukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan yang
bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahliannya serta Sido Muncul juga
memiliki tenaga ahli juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu.
7. Fasilitas
pabrik yang lengkap
Dengan
standar pabrik CPOB (Standar Pabrik Farmasi) maka Sido Muncul memiliki berbagai
fasilitas guna mendukung produksi.
8. Merupakan
perusahaan jamu terbesar di Indonesia
Sido
Muncul merupakan pabrik jamu terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan
pionir bagi pabrik jamu lainnya.
9. Distribusi
tersebar
di seluruh wilayah Indonesia
Sido
muncul berhasil menarik pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia, baik daerah
perkotaan maupun pedesaan maka dari itu distribusi produk Sido Muncul juga
menyeluruh hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
10. Produk
terjangkau
Harga
dari produk PT Sido Muncul sangat terjangkau pada seluruh lapisan masyarakat.
B. Weakness (kelemahan)
1. Terlalu
banyak Brand yang dikeluarkan
2. Permintaan
pasar yang belum terpenuhi
3. Beberapa
tahun lalu bintang iklan PT Sido Muncul menggunaka Sophia Latjuba yang kemudian
terjadi masalah pribadi (antara Sophia Latjuba dan kekasihnya yang berasal dari
Amerika) sehingga menyebabkan iklan itu jarang muncul di TV tetapi sudah
diselesaikan dengan menggunakan bintang iklan yang baru
4. PT
Sido Muncul belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku sehingga hanya
mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim hujan pengeringan
tidak sempurna. Untuk mengatasi masalah tersebut PT Sido Muncul mengambil bahan
baku dari pengumpul.
C. Opportunity
(Kesempatan)
1. Melakukan
ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan
join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan
diversifikasi terhadap produk lain
4. Teknologi
Diera
modern ini dibutuhkan peralatan/teknologi yang canggih untuk mendukung proses
kerja yang dituntut serba cepat dan higienis karena PT Sido Muncul yang
merupakan pabrik berstandar pabrik farmasi memiliki fasilitas laboratorium,
pengolahan air bersih, pengolahan air limbah.
5. Selera
masyarakat
Perubahan
gaya hidup serba instant membuat masyarakat kembali kepada produk-produk herbal
(obat-obatan tradisional), karena dirasa produk-produk herbal dapat memberikan
banyak manfaat dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini sejalan dengan misi
PT Sido Muncul
6. Menjadi
sponsor dalam berbagai promosi kesehatan
Dengan
menjadi salah satu sponsopr dalam berbagai kegiatan promosi kesehatan dapat
membentuk suatu image yang bagus.
D. Threatment
(ancaman)
1. Pesaing
Ketatnya
persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
a. Karena
kini slera masyarakat banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional,
menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus meningkat, sehingga PT
Sido Muncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali di Indonesia menjadi
besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak pesaing-pesaing yang
mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak tanggung-tanggung
mencoba untuk menjatuhkan image produk Sido Muncul dengan cara “Memlesetkan”
salah satu iklan dari PT Sido Muncul.
b. Jamu-jamu
bahan kimia obat (BKO) yang merebak di Indonesia saat ini (ex : Koperasi
perusahaan jamu BKO di Cilacap) menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di
industri jamu, perusahaan-perusahaan tersebut hanya mencari keuntungan semata,
dan tidak memikirkan bahayanya terhadap konsumen.
2. Tidak
fokus terhadap satu jenis produk
3. Krisis
ekonomi
Ditengah
krisis ekonomi saat ini menyebabkan kondisi bahan-bahan baku produk tidak
stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi dan lain-lain menjadi semakin
mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat bagi PT Sido Muncul untuk menyiasati
kondisi seperti ini.
Penerapan
4P dalam PT.Sido Muncul
A. Produk
Sido muncul memproduksi berbagai macam
produk yang beredar di pasaran, diantaranya : Jamu, jamu
insntan, food supplement, dan lain-lain
B. Price/harga
Harga produk-produk sido muncul sangat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
C. Place/tempat
Tempat produksi produk-produk sidomuncul
berada di pabrik sidomuncul yang beralamat di jalan Soekarno Hatta km 28
Kecamatan Bergas – Klepu Semarang, Indonesia. Distribusi produk-produk Sidomuncul terjangkau di seluruh
Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan.
D. Promotion/promosi
Sidomuncul melakukan promosi dengan
melakukan :
1. Publikasi : Lewat audio, lewat visual, lewa audio visual
2. Promosi
penjualan : Dengan
memberikan diskon
3. Bantuan
social
4. Seminar
kesehatan
5. ponsor
dari berbagai macam acara. Contohnya di acara inbox, Thomas cup dan uber cup.
Analisa :
Ø Pertanyaan dari Manajemen Strategik dari PT. Sido
Muncul yaitu
“Apakah dalam PT. Sido Muncul penerapan perencanaan
dan manajemen strategiknya sudah berhasil ? dan apakah PT. Sido Muncul bisa
bersaing secara global ?”
Ø Jawaban :
Dari analisa dari sumber
diatas, mengenai manajemen strategik PT. Sido Muncul dapat diambil sebuah
kesimpulan yaitu perencanaan dalam PT. Sido Muncul sudah sangatlah baik, lalu
dari manajemen strategiknya sudah sangat baik juga. Jika dilihat dari suervei
di lapangan, PT. Sido Muncul ini sudah dibilang sudah sukses dalam persaingan
di pasar Lokal, tetapi di pasar Internasional PT. Sido Muncul juga berusaha
untuk produknya bisa laku di pangsa pasar dunia dan mampun bersaing pula. Dalam
arti ini PT. Sido Muncul sudah bisa bersaing secara global dan menjadi salah
satu produk farmasi herbal yang sudah
global. Jadi kesimpulan dari studi kasus tersebut PT. Sido Muncul sudah
menjalankan perencanaan atau manajemen strategik secara benar dan sudah
berhasil.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari
suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang
berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya dengan firasat (dugaan). Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan dan suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan
dalam penetapan tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat,
sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan
keterbatasan.
Perencanaan
sangat dikaitkan dengan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan tidaklah mudah
dibutuhkan berbagai alasan-alasan yang bisa menentukan keputusan tersebut.
Dalam merencanakan suatu keputusan semua harus berorientasi kearah yang bisa
menguntungkan satu sama lain dan harus melihat kekurangan-kekurangan yang akan
putuskan.
5.2
Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam
berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa
perencanaan. Dalam sebuah prencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko. 2012. Manajemen. Yogyakarta:BPFE
Universitas Gadjah Mada
If you're looking to lose kilograms then you absolutely need to jump on this brand new personalized keto meal plan diet.
BalasHapusTo produce this keto diet service, certified nutritionists, fitness trainers, and chefs joined together to provide keto meal plans that are effective, decent, price-efficient, and fun.
Since their first launch in early 2019, thousands of individuals have already remodeled their figure and health with the benefits a great keto meal plan diet can provide.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover eight scientifically-certified ones provided by the keto meal plan diet.